REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ummul Mu'minin Aisyah RA adalah salah satu wanita terbaik yang memiliki jasa besar dalam sejarah Islam.
Dia meninggal pada masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan setelah mewariskan keilmuannya kepada umat Islam.
Dalam kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah karya Al-Hafiz Ibnu Katsir disebutkan bahwa Aisyah adalah istri Nabi yang paling dicintai dari keturunan sahabat yang juga paling dicintai, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ibunya adalah Umm Ruman binti Amir bin Awaimir Al Kinaniah.
Dalam Shahih Al Bukhari, dari hadits Abu Usman Al Nahdi atas riwayat Amr ibn Al Aas mengatakan, “Aku bertanya, Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling kamu cintai?
Beliau menjawab, "Aisyah." Saya berkata, Siapa dari laki-laki? Beliau menjawab lagi, "Ayahnya."
Dalam Shahih Al Bukhari juga dari Abu Musa, dia berkata, “Rasulullah mengatakan, “Banyak pria yang sempurna, dan tidak ada wanita yang sempurna kecuali Maryam binti Imran, Khadijah binti Khuwaylid, Asiyah, istri firaun, dan keutamaan Aisyah atas wanita lain adalah seperti keutamaan bubur di atas makanan lainnya.” Berikut ini sejumlah fakta seputar Aisyah yang dikutip dari kitab Ibnu Katsir:
• Julukan Ummu Abdullah
Rasulullah SAW menjulukinya dengan Ummu Abdullah yang diambil dari anak dari saudara perempuannya, Abdullah bin Al-Zubair. Nabi juga tidak menikahi perawan selain dia.
• Aisyah RA dalam Alquran
Ada juga ayat yang turun kepada Nabi Muhammad SAW dan menjelaskan tentang peristiwa fitnah kepada Aisyah. Dalam surat An Nuur ayat 11, Allah SWT membuka kebenaran terkait fitnah keji yang ditujukan kepada Ummul Mu'minin.
• Ahli surga
Aisyah RA juga menjadi salah seorang yang dijanjikan surga Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam hadits Nabi SAW dari Imam Ahmad berkata, “Waki' memberi tahu kami, atas riwayat Ismail, atas riwayat Musab bin Ishaq bin Talha, atas riwayat Aisyah, bahwa Nabi berkata, “Itu mudah. bagi saya untuk melihat putihnya telapak tangan Aisyah di surga."
• Berpengetahuan luas
Keistimewaan lain dari Aisyah adalah bahwa dia adalah istri Nabi yang paling berpengetahuan dan bahkan adalah yang paling berpengetahuan dari semua wanita.
Al Zuhri berkata, "Jika ilmu Aisyah digabungkan dengan ilmu semua istrinya dan ilmu semua wanita, maka ilmu Aisyah akan lebih baik."
Atha bin Abi Rabah berkata, "Aisyah adalah orang yang paling berilmu dan paling baik pendapat di antara orang-orang biasa."
Urwah berkata, "Aku belum pernah melihat orang yang lebih ahli dalam fiqih, kedokteran, atau puisi selain Aisyah."
Keilmuan Aisyah ditunjukkan dengan menjadi seorang yang meriwayatkan hadits lebih dari Abu Hurairah.
Abu Musa Al-Asy'ari berkata, "Jika kami bingung dengan ilmu dari para sahabat Muhammad SAW, kami akan bertanya kepada Aisyah dan kami akan menemukan penjelasan darinya."
• Wafatnya Aisyah
Aisyah meninggal di usia lima puluh delapan tahun. Menurut riwayat yang terkenal terjadi pada Ramadhan. Ada juga yang mengatakan pada Syawal, dan yang paling terkenal adalah malam Selasa tanggal tujuh belas Ramadhan.
Aisyah meminta agar dimakamkan di Al Baqi' pada malam hari. Adapun yang mensholatkannya adalah Abu Hurairah. Sementara orang yang mengurus pemakamannya, yaitu Abdullah, Urwah bin Al Zubair ibn Al Awwam, dari saudara perempuannya Asma binti Abi Bakr, Al Qasim, dan Abdullah, kedua keponakannya, Muhammad bin Abi Bakr, dan Abdullah bin Abdul Rahman bin Abi Bakr.
Sumber: youm7