REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Sepuluh hari pertama Dzulhijjah mempunyai banyak keutamaan. Keutamaan itu antara lain dianjurkannya berpuasa pada awal bulan ini dan amalan lain yang terdapat pada permulaan bulan mulia tersebut.
"Jumat hari ini sangatlah istimewa, sebab berada di antara sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Keutamaan Jumat berhimpun dengan keutamaan Dzulhijjah dan hari-hari sepuluh pertama," ujar doktor dalam bidang tafsir dan ilmu-ilmu Alquran dari Universitas Al Azhar Mesir ini, saat menyampaikan khutbah Jumat di lingkungan internal Masjid Pesantren Attaqwa Bekasi, Jumat (16/7).
Dia menjelaskan, Dzulhijjah adalah salah satu "bulan haram" yang disucikan dan diagungkan Allah SWT, lebih-lebih sepuluh hari pertama. Begitu hebatnya hari-hari ini, Allah bersumpah dengannya melalui firman-Nya surat Al Fajr 1-2:
وَالْفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ "Walfajri walayâlin 'asyr" (demi fajar dan malam-malam sepuluh).
Menurut dia, mayoritas ulama tafsir berkata bahwa sepuluh malam yang dimaksud tersebut adalah hari-hari dan malam-malam sepuluh yang pertama Dzulhijjah.
Ulama hadits, Ibnu Hajar Al Asqalani juga menjelaskan, di antara penyebab keutamaan sepuluh hari Dzulhijjah itu adalah karena di situ terhimpun seluruh peribadatan yang wajib dan yang dianjurkan, seperti sholat, puasa, sedekah, dan haji.
Amalan tersebut amat dicintai Allah melebihi bila dilakukan di luar hari-hari tersebut.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا مِنْ أَيَّامٍ العَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ العَشْرِ» (سنن الترمذي ت شاكر 3/ 121
“Tidak ada yang lebih dicintai Allah melebihi amal saleh di hari-hari sepuluh pertama Dzulhijjah.” (HR Al-Tirmidzi).
Selain amalan-amalan yang fardhu dan yang sunnah, Rasulullah sangat berpesan agar kita selalu mengagungkan, mengesakan, menyucikan dan memuji Allah dengan memperbanyak takbir, tahlil, tasbih, dan tahmid.