REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Suatu hari unta Rasulullah SAW tersesat, Zaid bin Lashit berkata di kerumunan orang banyak, "Muhammad mengaku telah mendapatkan wahyu dari langit, tapi dia tidak tahu di mana untanya berada."
Mendengar berita Zaid mengolok-ngolok Nabi SAW, maka Umar ra menjadi marah. Dicarinya si munafik itu, pada saat itu Zaid berada di pasar Bani Qainuqa.
"Umar mendatanginya sebagai seorang pemberani dan meminta klarifikasi olokan terhadap sahabatnya, tapi Zaid tidak memberikan jawaban memuaskan sehingga terjadi pertarungan yang dimenangkan oleh Umar ra," tulis Syekh Ibnu Hasan Bisry At-Turjani dalam bukunya Hamba-hamba yang Selamat Dari Tipu Daya Musuhnya".
Rasulullah SAW setelah diberitahu akan ucapan tersebut dengan tenang menjawab "Siapa yang mengatakan bahwa Muhammad mengaku mendapat wahyu dari langit, tetapi tidak tahu untanya berada?"
Nabi Muhammad SAW bersumpah demi Allah bahwa ia memang tidak tahu apa-apa selain yang Allah beritahukan kepadanya. Dan kini Allah telah memberi tahu tentang unta itu.
"Ia sekarang ada di bukit ini dan terikat talinya pada sebuah pohon."
Orang-orang Islam segera pergi ke tempat yang ditunjukkan Rasulullah SAW dan unta tersebut berada di tempat seperti yang telah bisa bedakan beliau.
Jadi Zaid bin Lashit mengaku Islam, tapi tujuannya untuk mengelabui umat Islam. Apa yang dilakukan Zaid seperti yang dilakukan oleh para rahib Yahudi yang lain seperti Silsilah bin Barham, Kinanah bin Suri dan yang lainnya, mereka adalah sangat lemah aqidahnya, serta rendah tabiatnya.
Orang-orang munafik Yahudi ini menggabungkan dua kejahatan: Yahudi dan nifaq. Terkadang mereka juga pergi ke masjid dengan kedok Islam, untuk mendengarkan percakapan di antara kaum muslimin.
"Usai bertemu dengan kaum muslimin, mereka kembali dengan menertawakan dan menghina Islam," katanya.