Kamis 15 Jul 2021 14:29 WIB

Lebih Mulia Mana, Malaikat atau Manusia?

Banyak yang berbeda pendapat tentang lebih mulia mana antara malaikat dan manusia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Lebih Mulia Mana, Malaikat atau Manusia?
Foto: Pixabay
Lebih Mulia Mana, Malaikat atau Manusia?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak yang berbeda pendapat tentang lebih mulia mana antara malaikat dan manusia. Perbedaan pendapat tersebut dijelaskan dalam buku Al-Bidayah Wan-Nihayah karya Al-Hafizh Ibnu Katsir.

Umar bin Abdul Aziz mengatakan tiada seseorang yang lebih mulia di sisi Allah daripada bani Adam yang mulia. Pendapatnya tersebut berdasar pada firman Allah ini.

Baca Juga

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ اُولٰۤىِٕكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِۗ

"Sungguh, orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk." (QS Al-Bayyinah: 7).

Dalam buku Al-Bidayah Wan-Nihayah karya Al-Hafizh Ibnu Katsir yang diringkas Ahmad Al Khani dijelaskan pendapat Umar bin Abdul Aziz disepakati oleh Umayyah bin Amru bin Sa'id. Sementara, Arak bin Malik mengatakan, tidak ada seseorang yang lebih mulia di sisi Allah daripada para malaikat.

Oleh karena itu, Umar bin Abdul Aziz bertanya kepada Muhammad bin Ka'ab Al Quradzi, "Apa yang kamu katakan wahai Abu Hamzah?" Ia menjawab, "Allah telah memuliakan Adam dan menciptakannya dengan tangan-Nya, meniupkan ruh-Nya kepadanya lalu menyuruh para malaikat sujud kepadanya, serta menjadikan para Nabi dan Rasul berasal dari keturunannya."

Umar bin Abdul Aziz sepakat dengan pendapat Muhammad bin Ka'ab Al Quradzi. Tetapi dia menetapkan dalil bukan seperti dalil Muhammad bin Ka'ab Al Quradzi. Dia menganggap lemah dalil dari Surah Al-Bayyinah ayat Tujuh.

Sebab maksud kandungan ayat tersebut tidak khusus untuk manusia. Allah SWT juga menyifatkan para malaikat dengan makhluk beriman, sebagaimana firman-Nya.

"Dan mereka (malaikat-malaikat) beriman kepada-Nya." (QS Gafir: 7).

"Dan sesungguhnya ketika kami (jin) mendengar petunjuk (Alquran), kami beriman kepada-Nya." (QS Al-Jinn: 13).

Penulis buku ini berpendapat sangat baik untuk dijadikan dalil berkaitan dengan masalah ini adalah riwayat Utsman bin Sa'id Ad-Darimi, dari Abdullah bin Amru. Haditsnya marfu, tetapi lebih shahih.

Ketika Allah menciptakan surga, para malaikat berkata, "Wahai Tuhan kami, buatkan lagi yang seperti ini untuk tempat kami makan dan minum, karena Engkau telah menciptakan dunia untuk bani Adam."

Allah berfirman, "Aku tidak akan pernah menciptakan sebaik-baik keturunan dari makhluk yang Aku ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Sebagaimana yang aku katakan kepadanya 'Jadilah' maka jadilah ia." (HR An-Nasa'i)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement