• Hukuman akhirat lebih besar dari hukuman dunia
Melalui kisah mereka, kita mengetahui bahwa azab akhirat lebih besar dari siksaan dunia sebesar apapun. Itulah sebabnya para ahli sihir lebih menyukai apa yang menimpa mereka dari firaun di dunia ini daripada hukuman di akhirat. Allah berfirman dalam surat Taha ayat 72-74:
قَالُوا لَنْ نُؤْثِرَكَ عَلَى مَا جَاءَنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالَّذِي فَطَرَنَا فَاقْضِ مَا أَنْتَ قَاضٍ إِنَّمَا تَقْضِي هَذِهِ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا * إِنَّا آمَنَّا بِرَبِّنَا لِيَغْفِرَ لَنَا خَطَايَانَا وَمَا أَكْرَهْتَنَا عَلَيْهِ مِنَ السِّحْرِ وَاللَّهُ خَيْرٌ وَأَبْقَى * إِنَّهُ مَنْ يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَى
"Mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja."
"Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya)."
"Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup."
• Penguasa zalim selalu mengarang kebohongan
Para tiran dan penjahat selalu mengarang kebohongan dan tuduhan palsu dan menyebarkan kepalsuan mereka kepada orang-orang. Padahal Nabi Musa AS sudah menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT kepadanya, yang justru malah diimani oleh para ahli sihir yang dipanggil firaun.
• Allah SWT memberikan kesabaran
Pelajaran lain yang dapat diambil adalah bahwa Tuhan Yang Maha- Esa menjadikan para dukun ini tegar dan sabar dalam musibah yang menimpa mereka.Keimanan yang kuat telah meyakinkan mereka meski hanya bertemu sebentar.
• Cara berdebat dengan orang batil
Melalui kisah ini kita diajarkan untuk membiarkan orang-orang yang batil untuk menunjukkan kepalsuan dan argumen-argumen palsu mereka, lalu kemudian ditunjukkan kepada mereka kebenarannya untuk mematahkan semua yang mereka ucapkan. Hal ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam Alquran:
قَالُوا يَا مُوسَى إِمَّا أَنْ تُلْقِيَ وَإِمَّا أَنْ نَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَى * قَالَ بَلْ أَلْقُوا فَإِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى
“Setelah mereka berkumpul, mereka berkata: "Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau Kamilah orang yang mula-mula melemparkan?"
Berkata Musa: "Silahkan kamu sekalian melemparkan". Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka." (QS Taha 65-66).
Sumber: alukah