Kamis 01 Jul 2021 06:15 WIB

Kata Terakhir Ali bin Abi Thalib dan Pengakuan Sang Pembunuh

Ali bin Abi Thalib dibunuh Ibnu Muljam saat hendak sholat Subuh

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ali bin Abi Thalib dibunuh Ibnu Muljam saat hendak sholat Subuh. Ali bin Abi Thalib. (ilustrasi)
Foto:

Adapun Ibnu Muljam, ia pergi ke Kufah. Ketika ia sedang duduk di antara sekelompok Bani al-Rabbab, mereka mendiskusikan pembunuhan mereka pada hari Nahrawan. Kemudian datang seorang wanita berparas cantik yang bernama Qatham binti Syajnah.

Ibnu Muljam pun jatuh cinta pada wanita yang saudara dan ayahnya meninggal di Nahrawan tersebut. Namun, Qatham hanya setuju untuk menikah dengannya jika saja ia bisa membunuh Ali. 

Disepekati tim pembunuh Ali ada tiga yaitu Ibnu Muljam, Wirdan, dan Syubaib. Mereka sudah berada di gerbang masjid tempat Ali keluar. Ketika Ali muncul, orang-orang bergegas bangun utuk sholat shubuh. Ali pun membangunkan mereka. “Sholat-sholat.”

Lalu tiba-tiba, Syubaib menebasnya dengan pedang dan dia tersungkur, kemudian Ibnu Muljam menebas pundak ali hingga darahnya mengucur di jenggot. Akhirnya, Ibnu Muljam pun berhasil menikam Ali di Masjid Agung Kufah.

Dan ketika Ibn Muljam memukulnya, ia berkata, “Tidak ada penghakiman kecuali untuk Allah, bukan untukmu, hai Ali, atau untuk sahabatmu,” dan dia mulai membaca firman Allah: 

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِى نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللَّهِ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ

 

“Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridaan Allah. Dan Allah Mahapenyantun kepada hamba-hamba-Nya.” (Al Baqarah ayat 207).     

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement