REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Gerakan sufi dimulai di Persia dan berkembang pada abad ke-11. Sufisme menemukan jalannya ke India selama abad kesebelas dan kedua belas ketika banyak orang Sufi datang ke India khususnya di Multan dan Lahore di anak benua India.
Dilansir dari laman Rising Kashmir, pada masa ini, para sufi diorganisir dalam tarekat (silsilah). Tarekat ini umumnya dipimpin oleh seorang mistikus terkemuka yang tinggal di Khanqah (rumah perawatan) bersama dengan murid-muridnya. Hubungan antara Pir (guru) dan muridnya adalah bagian penting dari sistem Sufi. Setiap Pir menominasikan seorang pengganti atau wali untuk melanjutkan pekerjaannya.
Tarekat sufi dibagi menjadi dua kelompok: Ba-shara, yang mengikuti Hukum Islam (shara) dan Be-shara, yang tidak terikat olehnya (shara). Kedua jenis tarekat tersebut berlaku di India, yang terakhir lebih banyak diikuti oleh para wali dan qalandar yang mengembara.
Para sufi diorganisasikan ke dalam beberapa tarekat atau silsilah. Abul Fazal menyebutkan empat belas tarekat tersebut. Beberapa di antaranya menjadi cukup populer di India.