Rabu 30 Jun 2021 18:59 WIB

Benarkah Bangsa Arab Berasal dari Keturunan Nabi Nuh?

Terdapat sejumlah riwayat tentang asal usul bangsa Arab

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Terdapat sejumlah riwayat tentang asal usul bangsa Arab. Ilustrasi Padang Pasir
Foto:

Chalil menerangkan, generasi Arab yang muncul setelah era sembilan suku para anak Iram bin Sam ialah Arab al-Muta'aribah. Nasabnya diyakini sampai kepada Qahthan bin Nabi Hud, yang memiliki sejumlah putra.

Ya'rib bin Qahthan me nguasai Arab selatan atau Yaman. Jurhum bin Qahthan memegang kendali atas daerah Hijaz. Negeri Syihr dikuasai 'Aad bin Qahthan, sedangkan Arab tenggara kepada Oman bin Qahthan.

Ya'rib memiliki cicit bernama Abdu Syamsin. Gelarnya adalah Saba karena kemahirannya dalam memenangkan banyak pertempuran. Keturunannya kemudian mendirikan sebuah kerajaan besar di Yaman dengan mengambil namanya. Bahkan, Alquran mengabadikan nama negeri tersebut dalam surat ke-34.

Dari seluruh Jazirah Arab, bagian selatanlah yang paling subur. Ma'rib menjadi kota terbesar di Yaman. Kota itu terkenal akan bendungannya yang canggih pada masa itu. Kemakmuran Negeri Saba dijelaskan Allah dalam surat Saba ayat 15. 

Di sisi barat Bendungan Ma'rib, terdapat area yang luas tempat pepohonan menghasilkan berbagai ma cam buah-buahan. Adapun di sisi timurnya, terbentang kebun sayur-mayur aneka jenisnya. Daya tampung bendungan itu juga mengagumkan. Air yang ditampungnya dapat mencukupi kebutuhan masyarakat setempat selama beberapa musim kemarau panjang. 

Akan tetapi, penduduk Saba berubah haluan. Tidak seperti sebelumnya, mereka lama-kelamaan mulai meninggalkan agama tauhid. Allah SWT menjatuhkan azab-Nya kepada orang-orang kafir setempat. Bendungan Ma'rib jebol. Banjir besar seketika melanda nyaris seluruh kawasan Yaman, termasuk lahan-lahan pertanian yang selama ini dibanggakan warga Saba. Malapetaka ini oleh kalangan sejarawan disebut sebagai Banjir Arim.

Kejadian banjir tersebut menelan banyak nyawa dan harta. Sebagian penduduk Arab al-Muta'aribah yang selamat di Yaman lalu hijrah ke arah utara. Ada yang sampai ke Syam, Irak, serta negeri-negeri lain yang berdekatan. Dan, ada pula yang ikut merintis terbentuknya peradaban baru di Bakkah (Makkah), tempat Baitullah Ka'bah berada.

Dikatakan ikut, karena perintis sesungguhnya adalah Sang Khalilullah Nabi Ibrahim AS beserta istrinya, Siti Hajar, dan putranya, Nabi Ismail AS.  Banjir Arim menjadi tonggak berakhirnya fase generasi Arab al-Muta'aribah. Sesudahnya, menurut Chalil, lahirlah generasi Arab al-Musta'rabah atau Arab Ismailiyah.    

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement