Selasa 29 Jun 2021 05:15 WIB

Bagaimana Muslim Memperlakukan Kelompok Disabilitas

Di mata Allah semua manusia adalah sama.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Bagaimana Muslim Memperlakukan Kelompok Disabilitas. Ilustrasi
Foto:

Sejarah Islam: Cara Orang Cacat Diperlakukan

Di masa keklalifahan Umar Ibn Al-Khattab, suatu ketika seorang ayah mendatangi khalifah kedua umat Islam itu dan mengeluh. Ia mengatakan putranya seorang laki-laki buta sehingga tidak dapat mencapai masjid untuk sholat berjamaah karena kecacatannya.

Umar kemudian memberinya tempat tinggal di dekat masjid. Kemudian di masa Bani Umayyah, khalifah Umar ibn Abdul Aziz meminta para penguasa provinsi untuk mengirimkan kepadanya nama-nama semua orang yang buta, cacat, atau dengan penyakit kronis yang menghalangi mereka mendirikan sholat.

Ketika mereka mengirimkan nama mereka, khalifah justru memerintahkan agar setiap orang buta harus memiliki seorang karyawan untuk membimbing dan menjaganya. Setiap dua orang yang sakit kronis, mereka yang berkebutuhan khusus dilayani oleh seorang pelayan untuk melayani dan merawatnya.

Khalifah Al-Waleed ibna`Abdul-Malik juga memerintahkan pendirian yayasan khusus untuk merawat orang cacat. Dia memberikan tunjangan rutin kepada orang-orang dengan kebutuhan khusus dan mengatakan kepada mereka untuk tidak mengemis. Dia juga menunjuk karyawan untuk melayani mereka yang cacat dan buta.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement