REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seseorang terkadang membaca Alquran tanpa mentadaburi kandungannya atau ada yang membacanya sekaligus mentadaburi. Bagaimana pahala yang akan didapat?
Dikutip dari buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi, pahala qiraah Alquran yang disertai tadabur lebih banyak karena seseorang memperoleh pahala keduanya, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Agar mereka mentadaburi ayat-ayatnya," (QS Shad ayat 29).
Adapun membaca Alquran tanpa berusaha memahami makna atau mentadaburinya, maka yang didapat hanya pahala qiraah. Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW, "Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah maka dia mendapatkan satu pahala, dan satu pahala itu akan dilipatgandakan menjadi 10 pahala," (Fatawa al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyyah wal Ifta).
Hendaknya qari meniatkan dalam membaca dan mentadaburi Alquran secara murni karena wajah Allah bukan karena riya atau ingin dipuji dan sumah (ingin didengar), serta tidak minta upah apa pun, karena ibadahnya merupakan bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada-Nya.
Kemudian juga menghormati adab-adab tilawah atau membaca Alquran, seperti beristiadzah (meminta perlindungan) kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk ketika memulai qiraah, juga membaca basmalah apabila memulai qiraahnya dari awal surah selain surah At-Taubah. Selain itu, sebaiknya duduk ketika membaca Alquran, begitu juga berpakaian yang baik, menghadap kiblat, dan berada di tempat terhormat yang layak dengan keagungan Kitab-Nya.