REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Thalhah bin Ubaidillah adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang istimewa. Sebab dialah sahabat yang diberi julukan yang beragam oleh Nabi dalam peperangan Islam.
Syekh Muhammad Said Mursi dalam buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah menjelaskan, nama lengkap Thalhah yakni Thalhah bin Ubaidillah bin Utsman bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin At Taimi Al Quraisyi, dia juga biasa disapa dengan panggilan Abu Muhammad. Thalhah bin Ubaidillah lahir pada tahun 28 sebelum hijrah.
Dalam Perang Uhud, Rasulullah SAW menggelarinya dengan Thalhah Al Khair (Thalhah orang yang baik). Sedangkan dalam Perang Hunain, Nabi menggelarinya Thalhah Al Jud (Thalhah orang yang dermawan), dalam Perang Tabuk Nabi menggelarinya Thalhah Al Fayyadh dan As Shubaih Al Mulaih Al Fushaih.
Adapun secara fisik, Thalhah bin Ubaidillah merupakan sahabat Nabi yang tampan. Rambutnya lebat, kulitnya putih kemerahan, dana dan kedua bahunya lebar, postur tubuhnya pendek, dan kedua kakinya besar.
Thalhah merupakan salah satu sahabat Nabi yang masuk Islam di generasi awal. Pada saat melakukan perjalanan niaga ke luar Kota Makkah, seorang pendeta mengabarinya tentang dekatnya waktu diutusnya Nabi akhir zaman yang ditunggu-tunggu Tanah Haram. Maka saat dia kembali ke Makkah, Nabi Muhammad SAW telah memperoleh wahyu dan telah menyiarkan dakwahnya terang-terangan.
Maka, Thalhah pun langsung mengikrarkan diri masuk Islam setelah ia mengetahui keislaman Abu Bakar. Saat itulah dia mengucapkan dua kalimat syahadat dan dia berkata: “Demi Allah, Muhammad dan Abu Bakar; keduanya tidak mungkin berkumpul dalam kesesatan.”
Karena dia masuk Islam, orang-orang kafir Quraisy menyiksanya sebagaimana mereka menyiksa sahabat Nabi lainnya. Di antara orang-orang Quraisy yang menyiksanya adalah Asad Quraisyh dan Nufail bin Khuwailid. Atas keteguhannya dalam Islam, Thalhah termasuk salah satu di antara 10 orang sahabat Nabi yang dikabarkan masuk surga.