REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Nabi Adam dan istrinya Siti Hawa pernah terpeleset ke kubangan dosa karena tergoda setan atau iblis. Iblis menipu keduanya bahwa buah khuldi akan memiliki kekuatan gaib yang dapat memberikan keabadian hidup di surga.
Bagaiamana rayuan Iblis kepada manusi pertama itu diabadikan dalam surah Al-Araf ayat 20 yang artinya. "Tuhanmu hanya melarangmu berdua mendekati pohon ini, supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal dalam surga."
Setan, kata Dr.KH Asep Zaenal Ausop asal dari kata syatana yang artinya menjauhkan, menggoda menggairahkan. Jadi setiap makhluk, baik manusia maupun jin yang selalu membujuk orang lain atau jin lain untuk berbuat maksiat disebut setan.
Sementara iblis ialah dari golongan jin, dia diusir oleh Allah SWT dari surga. Karena diusir, dia frustrasi. Di dalam bahasa Arab, putus asa atau frustasi adalah ablasa.
"Iblis adalah makhluk yang frustasi," kata Dr.KH Asep Zaenal Ausop dalam bukunya "Haji: Falsafah, Syariah &Rihlah Meraih Haji Mabrur yang Cumlaude"
"Karena bahasa manis yang disampaikan oleh iblis itu, mereka berdua memakan buah itu."
Ternyata, apa yang disampaikan iblis itu semua hanya bualan dan tipuan dayanya dan keduanya mempercayainya. Akibatnya Nabi Adam AS dan Hawa diusir oleh Allah SWT dari surga.
Kepada keduanya Allah SWT berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 36 yang artinya.
"Turunlah kamu! Sebagian kamu akan menjadi musuh bagi sebagian lainnya, dan bagimu ada tempat kediaman di bumi dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. "
"Mereka dilempar ke dunia yang fana di tempat yang saling berjauhan," katanya.