Sabtu 19 Jun 2021 07:30 WIB

Bantahan atas Tuduhan Nepotisme Terhadap Utsman bin Affan

Utsman bin Affan dituduh nepotisme.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Bantahan atas Tuduhan Nepotisme Terhadap Utsman bin Affan. Foto:   Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Foto:

Perlu disadari pula bahwa gubernur-gubernur itu tidak menjabat dalam waktu yang bersamaan. Terlihat bahwa Utsman Radhiyallahu Anhu mengangkat al-Walid bin Uqbah Radhiyallahu Anhu kemudian mencopotnya, lalu diganti oleh Sa'id bin al-Ash Radhiyallahu Anhu. Sehingga jumlah mereka bukan lima orang dalam waktu bersamaan. Utsman juga mencopot Sa'id bin al-Ash sebelum ia wafat. Dengan demikian, ketika Utsman wafat, gubernur dari Bani Umayyah hanya berjumlah tiga orang, yaitu: Muawiyah, Abdullah bin Sa'ad bin Abus Sarh, dan Abdullah bin Amir bin Kuraiz (Tarikh ath-thabari).

Ada hal yang harus diperhatikan, yaitu Utsman mencopot al-Walid bin Uqbah dan Sa'id bin al-Ash dari Kufah! 

Kufah tempat Umar Radhiyallahu Anhu mencopot Sa'ad bin Abu Waqqash dan Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu, dan Utsman mencopot Abu Musa dan al-Walid Radhiyallahu Anhui serta selain mereka. Kufah yang penduduknya didoakan oleh Ali Radhiyallahu Anhu dengan kejelekan. Kufah yang penduduknya menghianati al-Hasan bin Ali Radhiyallahu Anhu. Kufah yang penduduknya mengingkari janji dengan Muslim bin Aqil. Terakhir, tapi bukan yang paling akhir, Kufah yang penduduknya membunuh al-Husain bin Ali Radhiyallahu Anhu! Kufah yang sama sekali tidak pernah rela dengan seorang gubernur pun. 

Jadi, pencopotan yang dilakukan Utsman terhadap para gubernur tersebut tidak bisa dianggap sebagai celaan bagi mereka, tetapi celaan bagi daerah yang mereka pimpin.

Hal lain yang dapat dikatakan di sini, Ali Radhiyallahu Anhu juga mengangkat keluarganya, dan tidak ada seorang pun yang mengingkarinya. Karena, dalam masalah pengangkatan Utsman terhadap keluarganya, orang yang menentang Utsman ada dua kemungkinan: orang Sunni atau Syi'ah. 

Jika dia adalah orang Syi'ah, maka umat membantahnya dengan mengatakan bahwa Ali juga mengangkat keluarganya. Dengan demikian, masalahnya sama saja. Jika pengangkatan yang dilakukan Utsman terhadap keluarganya diangeap cela, maka begitu juga pengangkatan yang dilakukap Ali terhadap keluarganya. Jika dianggap bukan cela terhadap Ali, maka bukan cela pula terhadap Utsman. Bahkan, mereka yang diangkat oleh Utsman lebih baik daripada yang diangkat oleh Ali, kecuali Abdullah bin Abbas. 

Jika yang menentang Utsman adalah orang Sunni, maka harus dikatakan kepadanya: "Engkau mempunyai dua pilihan: 

Pilihan pertama, Utsman mengangkat mereka sematamata karena alasan basa-basi, dan mereka tidak mempunyai keahlian untuk menjadi gubernur. 

Pilihan kedua, Anda harus mengatakan: Utsman memperkirakan bahwa mereka memang berhak untuk memegang jabatan tersebut, sehingga karena itu ia mengangkat mereka".

Menurut kaidah pokok dalam penilaian terhadap kredibilitas seseorang, umat harus berprasangka baik terhadap Sahabat seperti Utsman, kemudian barulah melihat Sepak terjang para gubernur yang diangkat olehnya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement