REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketakwaan para sahabat Rasulullah SAW kepada Allah SWT tentu tidak perlu diragukan lagi. Seorang Muslim tentu sering mendengar riwayat-riwayat yang menceritakan tentang kebaikan yang dilakukan para sahabat Rasulullah SAW.
Namun di antara para sahabat Nabi SAW, apakah ada oknum yang pernah berbuat dosa? Jawabannya, tentu ada di antara mereka yang pernah melakukan perbuatan dosa. Tetapi mereka segera bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Hal itulah yang membuat mereka berbeda dari pendosa-pendosa yang lain, yang senantiasa tetap bertahan dalam dosanya. Allah SWT berfirman:
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui." (QS Ali Imran 135)
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menunjukkan bahwa salah satu ciri orang yang saleh adalah ketika dia jatuh ke dalam lubang dosa, mereka segera bertaubat dan memohon ampunan.
Seorang pria, sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Masud, pernah melakukan dosa dengan
mencium seorang wanita, dia lalu mendatangi Nabi SAW dan mengabarkan kepada beliau. Lalu Allah SWT berfirman (QS Hud 114):
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ
"Dan dirikanlah sholat pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk)."
Laki-laki itu lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah ini khusus buatku?" Beliau menjawab, "Untuk semua umatku."
Kemudian, seorang wanita Al Ghamidi melakukan perzinahan besar, dan dia datang kepada Nabi Muhammad SAW, lalu bertaubat. Rasulullah SAW pun melakukan hukuman hadd pada wanita itu.
Al Mazhari Al Zaydani dalam Al-Mafatih fi Syarh Al-Mashabih menjelaskan, sebagian sahabat Nabi SAW memang ada yang melakukan dosa-dosa besar seperti mencuri, minum miras, dan berzina. Tetapi itu sangat jarang dan sangat kecilsekali, meski mungkin dan nyata. Mereka sangat menghindari dosa kecil, apalagi dosa besar.
Ibnu Taimiyah dalam Al-Majmu' juga mengatakan, "Dosa-dosa juga dikenakan kepada para sahabat Nabi SAW. Namun mereka memiliki kebajikan sehingga memohon ampunan atas apa yang dilakukan. Mereka punya perbuatan baik yang menghapus perbuatan buruk yang tidak dimiliki oleh orang-orang setelah mereka," kata Ibnu Taimiyah.
Karena itu, yakinlah bahwa ketika Allah SWT menciptakan manusia maka Dia tahu mereka akan berbuat dosa. Rasulullah SAW bersabda:
والذي نفسي بيدِه، لو لم تُذنِبوا لذهَبَ الله بكم، ولجاء بقومٍ يُذنِبون، فيستغفرون الله فيغفر لهم
"Demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, jika kamu tidak pernah berbuat dosa, maka Allah akan mematikan kamu dan menggantikannya dengan suatu kaum yang berbuat dosa kemudian mereka meminta ampun kepada-Nya, kemudian Allah akan mengampuni mereka." (HR Muslim dari Abu Hurairah RA).
Sumber: alukah