Kamis 17 Jun 2021 08:27 WIB

Masjid Al-Thafar Damri, Peradaban Islam Era Mamluk di Gaza

80 persen bangunan masjid tersebut hancur selama perang Israel pada 2014.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Halaman Masjid Al-Thafar Damri di Jalur Gaza. Keberadaan masjid tersebut membuktikan sejarah bergengsi peradaban Islam selama periode Mamluk.
Foto:

Abu Raida mengatakan Israel tidak hanya menargetkan Masjid Al-Thafer Damri selama perang pada 2014 di Gaza, tetapi juga menghancurkan masjid lain, seperti Masjid Mahkamah yang juga dibangun pada era Mamluk. Tidak hanya itu, menurutnya, operasi pengeboman Israel juga merusak situs arkeologi lainnya, seperti gereja Byzantium di Jabalia di Jalur Gaza utara.

Mereka juga menghancurkan tembok timur Gereja Katolik Roma Saint Porphyrius di Kota Gaza dan menyebabkan retakan pada struktur Biara Al-Khader di Deir al-Balah di Gaza tengah. Serangan ini disebutnya dimaksudkan untuk mendistorsi fakta sejarah dan menghancurkan peradaban di Palestina.

Abu Raida menambahkan kementerian pariwisata dan barang antik serta wakaf telah menyusun rencana merestorasi Masjid Al-Thafer Damri. Menurut Kementerian Pariwisata Gaza, sektor arkeologi dan pariwisata Gaza menderita kerugian besar sebagai akibat dari serangan Israel yang langsung dan disengaja terhadap fasilitas pariwisata dan situs serta bangunan arkeologi selama perang di daerah kantong yang terkepung.

Dalam pernyataan pada 2014, kementerian menunjukkan sektor barang antik mengalami kerugian yang diperkirakan mencapai 850 ribu dolar AS. Sejarawan dan peneliti Palestina Salim al-Moubayed mengatakan Jalur Gaza adalah rumah bagi beberapa situs dan monumen arkeologi dan sejarah, dengan lokasinya yang strategis sebagai gerbang utara ke Asia dan gerbang selatan ke Afrika.

"Daerah kantong itu adalah tempat singgah bagi orang Romawi, Byzantium, dan Tentara Salib, yang mengarah ke selatan menuju Mesir dan Semenanjung Sinai," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement