REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Jalur Gaza dikenal sebagai rumah bagi sejumlah situs dan monumen bersejarah. Salah satu peninggalan sejarah yang masih berdiri kukuh di Jalur Gaza ialah Masjid Al-Thafar Damri. Masjid ini terletak di dalam lingkungan Shajaiya di timur Kota Gaza.
Keberadaan masjid tersebut membuktikan sejarah bergengsi peradaban Islam selama periode Mamluk. Bangunan masjid ini menunjukkan arsitektur gaya Mamluk yang khas.
Fasad dan halamannya menunjukkan ayat-ayat Alquran dan dihiasi dengan dekorasi yang diukir di batu ukir serta lengkungan runcing. Daerah sekitar Shajaiya dinamai sesuai nama Shuja al-Din al-Kurdi, seorang amir Ayyubiyah yang terbunuh dalam salah satu pertempuran antara Ayyubiyah dan Tentara Salib pada 1239 Masehi. Lingkungan ini dibangun pada era Ayyubiyah.
Daerah Shajaiya membentang seluas 14.305 hektare dan dihuni lebih dari 110 ribu orang. Sebagian besar penduduknya bekerja di industri ringan seperti produksi pakaian dan pertanian. Lingkungan ini pernah menyaksikan periode paling makmur selama era Mamluk.
Imam Masjid Al-Thafar Damri, Kamal Al-Afghani, mengatakan kepada Al-Monitor masjid ini dinamai sesuai dengan nama pendirinya, Pangeran Mamluk Shihab al-Din Ahmad bin Azafir al-Thafer Damri dari Thafer Damar di negara-negara Maghreb. Masjid itu dibangun pada 1360 M dan dianggap sebagai salah satu monumen Islam dan arkeologi tertua dan terpenting di Jalur Gaza.