Namun demikian perubahan yang disebabkan oleh urbanisasi, pergeseran peta politik dan ekonomi menjadi ancaman bagi keberlanjutannya,” tegas dosen bidang Arsitektur Kota tersebut.
Menurut Atik, Kota Islam merupakan refleksi hubungan antara manusia dengan Allah SWT, hubungan antara manusia dengan sesama manusia dan hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitarnya.
Kota-kota Islam di Pesisir Utara Jawa yang merupakan warisan Walisanga --mulai dari Ampel hingga Cirebon-- telah berkembang dengan kota- kota di sekitarnya.
Konfigurasi Kota Islam Pesisir bisa dilihat dari rekosntruksi kota Demak pada abad ke-15 yang terstruktur oleh elemen- elemen seperti alun- alun, keraton, masjid, permukiman dan pasar sebagai pusat aktivitas perekonomian.
Sementara itu kota Islam pedalaman Jawa periode abad 16 hingga18 Masehi, memiliki elemen struktural\ meliputi keraton, alun- alun, masjid, dalem pangeranan, magersari dan pasar. Warisan budaya tersebut masih eksis dan bisa dilihat sampai dengan hari ini.
Di sisi lain, masih jelas Atik, dunia penyimpanan data telah berubah, konsep digital dalam industri 4.0 telah menjadi kesepakatan bersama dalam aktifitas masyarakat. Konsep tersebut telah disandingkan dengan berbagai kebutuhan.
Salah satunya adalah pemanfaatannya dalam mendukung pelestarian nilai- nilai lokal. Riset mengenai web Geographic Information System (WebGIS) memang sudah banyak dilakukan dalam upaya menampilkan potensi lokal dan keanekaragaman masalah secara spasial.
Namun demikian, pemanfaatannya dalam upaya melindungi aset dan budaya berwujud dan tak berwujud belum banyak dimanfaatkan. Sementara Dalam pelestarian arsitektur penggunaan teknologi digital sering dilakukan yang digabungkan dengan pendokumentasian.