Kebaikan dan kasih sayang
Sudah menjadi bagian dari sifat Nabi SAW menunjukkan kasih sayang dengan cara memeluk, mencium, berpelukan, tersenyum, dan lain-lain. Di dunia kontemporer, dokter menyarankan kita untuk memberikan bentuk perhatian seperti itu kepada anak-anak karena hal ini berdampak positif pada pertumbuhan mereka.
Praktik ini secara intrinsik merupakan bagian dari perilaku Nabi. Setiap anak atau remaja yang akan bertemu dengan Nabi akan sangat terpengaruh oleh perilakunya yang penuh belas kasih.
Usamah bin Zaid meriwayatkan, “Rasulullah biasa meletakkanku di (salah satu) pahanya dan meletakkan Al-Hasan bin ‘Ali di pahanya yang lain, lalu memeluk kami dan berkata, “Ya Allah! Kasihanilah mereka sebagaimana aku menyayangi mereka.”
Lebih jauh lagi terbukti dari literatur sirah dan hadits bahwa Nabi memiliki ikatan yang sangat intim dan emosional dengan anak-anaknya sendiri. Setelah kematian putra kesayangannya Ibrahim, Nabi menangis dan mengungkapkan kesedihannya.