Rabu 02 Jun 2021 23:46 WIB

Kaitan Antara Makanan Halal dan Terkabulnya Doa

Doa tidak diterima kecuali orang makan dari sumber yang halal.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Kaitan Antara Makanan Halal dan Terkabulnya Doa. Foto: Doa
Foto: Republika
Kaitan Antara Makanan Halal dan Terkabulnya Doa. Foto: Doa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat sebuah hadits yang mengisyaratkan doa tidak diterima kecuali orang yang berdoa memakan makanan dari sumber yang halal.

Allah SWT juga memerintah para Rasululullah SAW dan umatnya memakan makanan yang baik dan halal kemudian mengerjakan amal saleh. Perintah ini tertulis pada Surah Al-Mu'minuun ayat 51 yang artinya, “Wahai para Rasul makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal saleh.”

Baca Juga

Abu Hurairah berkata Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya Allah Ta'ala memerintahkan kepada kaum Mukminin seperti yang Dia perintahkan kepada para Rasul.

Maka Allah Ta'ala berfirman: Wahai para Rasul makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal shaleh (surah al-Mu'minuun Ayat 51). Kemudian Allah Ta'ala berfirman: Wahai orang-orang yang beriman makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu (surat al-Baqarah ayat 172).

Kemudian Nabi Muhammad SAW menyebutkan orang yang lama bepergian, rambutnya kusut, berdebu dan menengadahkan kedua tangannya ke langit (untuk berdoa); Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku. Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi kecukupan dengan yang haram, bagaimana doanya akan terkabul? (HR Muslim).

Mengutip Syarah Arba’in Nawawi, dalam hadis tersebut terdapat isyarat bahwa amal tidak diterima dan tidak berkembang kecuali dengan memakan makanan yang halal. Makanan haram dapat merusak amal dan membuatnya tidak diterima.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement