REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Ibnu Atha'illah dalam Kitab Al-Hikam menerangkan cara bagaimana mengetahui kedudukan atau posisi diri ini di sisi Allah SWT. Caranya sederhana, memperhatikan bagaimana diri ini memposisikan Allah SWT dalam hati.
"Jika kamu ingin mengetahui kedudukan kamu di sisi Allah, maka perhatikan di mana Allah menempatkan kamu." (Syekh Atha'illah, Al-Hikam)
Terjemah Al-Hikam karya Ustaz Bahreisy menambah penjelasan Syekh Atha'illah dengan mengutip hadist dan perkataan para ulama terdahulu.
Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka hendaknya memperhatikan bagaimana kedudukan Allah dalam hatinya. Maka sesungguhnya Allah menempatkan atau mendudukan hamba-Nya, sebagaimana hamba itu mendudukan Allah dalam jiwanya (hatinya)."
Alfudhail bin Iyaadha mengatakan, "Sesungguhnya seorang hamba dapat melakukan taat ibadah kepada Tuhan itu hanya menurut kedudukannya di sisi Tuhan, atas perasaan imannya terhadap Tuhan atau kedudukan Tuhan di dalam hatinya.
Wahb bin Munabbih mengatakan bahwa dirinya telah membaca dalam kitab-kitab terdahulu tentang firman Allah ini.
Allah berfirman, "Hai anak Adam, taatilah perintah-Ku dan jangan engkau beritahukan kepada-Ku apa kebutuhan yang baik bagi kamu. (Artinya, kamu jangan menggajari Allah tentang apa yang baik untuk kamu)."
"Sesungguhnya Aku telah mengetahui kepentingan hamba-Ku. Aku muliakan siapa yang patuh pada perintah-Ku. Aku tidak menghiraukan kepentingan hamba-Ku, sehingga hamba-Ku memperhatikan hak-Ku (yakni kewajiban terhadap Aku)."