REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Neraka memiliki sejumlah nama sebagaimana disampaikan dalam Alquran. Di antara nama yang disebutkan dalam Alquran itu ada delapan yaitu, Al Hawiyah, Jahanam, As Sair, Ladzha, Al Hatimah, Saqr, Al Jahim, dan Sijjin.
Pertama, adalah Neraka Al Hawiyah. Nama ini disebutkan satu kali dalam Alquran, yaitu pada surat Al Qariah tepatnya pada ayat 8-11.
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ * فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ * نَارٌ حَامِيَةٌ "Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas."
Kedua, adalah Neraka Al Ladzha, yang disebutkan dalam Alquran pada surat Al Maarij ayat 15-16.
كَلَّا إِنَّهَا لَظَى * نَزَّاعَةً لِلشَّوَى “ Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak, yang mengelupas kulit kepala.”
Al-Farahidi menjelaskan, Neraka satu ini adalah nyala api yang murni. Panas pada api neraka ini terlihat seolah-olah terbakar.
Bahkan, Ibnu Mandzhur Al-Ifriqi mengatakan, neraka itu disebut demikian karena api di dalamnya adalah api yang paling ganas.
Ketiga, ialah Neraka Al Huthamah. Nama Neraka ini disebut dua kali dalam Alquran, tepatnya pada surat Al Humazah ayat 4-7 yang menerangkan tentang Neraka Al Hutamah. Dua ayat di dalamnya menyebut kata Al Hutamah.
كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ * نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ * الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَ "Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (naik) sampai ke hati." (QS Al Humazah 4-7)
Allah SWT telah menjelaskan bahwa Neraka Huthamah adalah api Allah yang membara. Ibnu Faris memaparkan secara bahasa bahwa huruf 'Ha', 'Tha', dan 'Mim' adalah satu asal, dan ini bentuk penghancuran sesuatu.
Disebut Hutamah karena untuk menghancurkan sesuatu menjadi beberapa bagian. "Api itu disebut sebagai api yang memecah-belah karena apa yang dikenainya akan hancur," terang Ibnu Faris.