Jumat 28 May 2021 11:44 WIB

Ini Perhitungan Pahala Puasa Syawal Seperti Berpuasa Setahun

Berlipat gandanya amal puasa Syawal menjadi 10 kali lipat sesuai dengan sabda Nabi.

Ini Perhitungan Pahala Puasa Syawal Seperti Berpuasa Setahun. Ilustrasi Puasa
Foto:

Maka dari itu jumhur ulama bersepakat tentang kesunnahan puasa syawwal ini. Pertanyaan terbesarnya adalah bagaimana bisa berpuasa enam hari akan tetapi dihitung satu tahun?

Imam Nawawi menjawab bahwasanya hal itu bisa terjadi karena pahala kebaikan itu berlipat ganda menjadi sepuluh kali lipat, maka dari itu puasa Ramadhan 30 hari berlipat ganda (setiap harinya dikali sepuluh) menjadi sepuluh bulan, dan enam hari di puasa Syawal berlipat ganda menjadi dua bulan, penafsiran ini ada dalam hadis marfu’ dalam kitab an-Nasa”i. (Syarh/8/45) Adapun hadis tersebut :

صيام شهر رمضان بعشر أشهر و صيام ستة أيام بشهرين; فذلك صيام السنة (رواه النسائي)

Artinya:

Puasa bulan Ramadhan bagaikan puasa sepuluh bulan, dan puasa enam hari (di bulan syawal) bagaikan puasa enam bulan.” (HR. an-Nasa’i)

Tentang berlipat gandanya amal menjadi sepuluh kali lipat ini sesuai dengan sabda Nabi SAW :

عَنْ ابْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلى الله عليه وسلم فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ : فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَةَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإِنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً ” [رواه البخاري ومسلم في صحيحهما بهذه الحروف]

Dari Ibnu Abbas radhiallahuanhuma, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sebagaimana dia riwayatkan dari Rabbnya Yang Maha Suci dan Maha Tinggi: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan, kemudian menjelaskan hal tersebut : Siapa yang ingin melaksanakan kebaikan kemudian dia tidak mengamalkannya, maka dicatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan penuh. Dan jika dia berniat melakukannya dan kemudian melaksanakannya maka Allah akan mencatatnya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat bahkan hingga kelipatan yang banyak. Dan jika dia berniat melaksanakan keburukan kemudian dia tidak melaksanakannya maka baginya satu kebaikan penuh, sedangkan jika dia berniat kemudian dia melaksanakannya Allah mencatatnya sebagai satu keburukan“ (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Maka dari itulah, dihitung seakan-akan puasa setahun penuh.

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement