Jumat 28 May 2021 05:45 WIB

15 Nama Gerbang Masjid Al Aqsa dan Sejarah di Baliknya

Masjid al-Aqsa mempunyai belasan pintu yang memiliki sejarah masing-masing.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Nashih Nashrullah
Masjid al-Aqsa mempunyai belasan pintu yang memiliki sejarah masing-masing. Pemakaman Pintu Rahmat di Masjid al-Aqsa.
Foto:

B. Pintu Masjid Al Aqsa yang terbuka 

6. Gerbang Singa 

Pintu Singa merupakan salah satu pintu terpenting Masjid Al Aqsa dan merupakan pintu utama bagi jamaah, dan itu adalah satu-satunya pintu masuk ambulans ke Masjid Al Aqsa. Dalam keadaan darurat, pintu ini sangat penting karena menjadi pintu terlebar.

Nama gerbang tersebut diambil dari suku-suku Bani Israil (putra Nabi Yakub) yang disebutkan dalam Alquran. Disebut Bab al-Aswad karena di pintunya terdapat prasasti dua singa, dan prasasti ini berasal dari era Baybar az-Zahir. Gerbang ini juga disebut “Bab Maryam", karena kedekatannya dengan Gereja St Hanna, yang dipercaya oleh umat Kristiani sebagai tempat kelahiran Maria. 

7. Gerbang Hittah 

Pintu ini merupakan salah satu pintu tertua Masjid Al Aqsa dan terletak di dinding sebelah Utara. Konon namanya berasal dari ayat Alquran Surat al-Baqarah ayat 58, 

وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ ۚ وَسَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ “katakanlah: "Bebaskanlah kami dari dosa", niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami) kepada orang-orang yang berbuat baik". 

Pintu ini adalah salah satu dari tiga pintu yang diizinkan otoritas pendudukan Israel untuk dibuka saat matahari terbenam, makan malam, dan Sholat Subuh. 

8. Gerbang Gelap  

Gerbang gelap atau Gerbang Raja Faisal, berasal dari Raja Faisal I, Raja Irak, yang mengunjungi Masjid Al Aqsa. Dan, Dewan Islam Tertinggi menamakannya atas namanya untuk menghormati sumbangan Raja Faisal kepada arsitektur masjid.

Pintu tersebut juga disebut dengan nama lain, seperti Bab ad- Dawadaria karena kedekatannya dengan sekolah Darwadiyya, dan juga disebut kehormatan Bab al-Anbiya.  Pembaruannya dimulai pada era Raja Agung Isa al-Ayyubi pada 1213. 

9. Gerbang al-Ghawanimah 

Ini adalah pintu yang relatif kecil, kadang-kadang disebut Bab Darj al-Ghawanimah dan Bab Bani Ghanem.  Semua nama ini merujuk pada lingkungan al-Gawanima, yang dijangkau oleh pintu tersebut. 

Gerbang ini kemungkinan besar dibangun pada masa Umayyah, dan dikenal sebagai Bab al-Walid bin Abdul Malik karena diperbarui oleh Sultan Mamluk Muhammad al-Nasir bin Qalawun pada 1307. 

10. Gerbang an-Nazor  

Tidak seperti bagian al-Ghawanimah, bagian pintu ini sangat besar dan usianya diketahui sudah sangat tua. Sebelumnya, ia menyandang beberapa nama, di antaranya nama Mikael, kemudian ia dikenal dengan sebutan “Bab Ala al-Din al-Busairi”.  Sekarang dikenal sebagai "Bab al-Majlis" karena terletak di atas Sekolah al-Mangikiyah, yang merupakan markas besar Majelis Islam Tertinggi sebelum menjadi markas besar Departemen Wakaf Islam di Yerusalem saat ini. 

Adapun namanya saat ini, "Nazor", itu dikaitkan dengan "pengawas Dua Masjid Suci", sebuah posisi yang diberikan pada era Mamluk kepada siapa pun yang mengawasi Masjid Al Aqsa dan Masjid Ibrahimi di Hebron.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement