REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para sahabat Nabi adalah orang-orang yang paling menyaksikan langsung perangai Rasulullah SAW. Karenanya, tak heran para sahabat meniru apa yang dilakukan Nabi.
Salah satunya, sikap bermurah hati Nabi dalam mengulurkan bantuan dan menginfakkan hartanya di jalan Allah SWT. Syekh Muhammad Yusuf al-Kandahlawy dalam kitab Sirah Sahabat menjelaskan, Rasulullah memang menganjurkan para sahabat untuk mengeluarkan infaknya.
Amad dan Abu Ya’la mentakhrij dari Ummu Salamah, dia berkata: “Nabi memasuki tempat tinggalku dengan rona muka yang muram. Karena khawatir beliau sakit, aku bertanya: ‘wahai Rasulullah, mengapa muka engkau tampak muram?”
Nabi pun menjawab: “Gara-gara tujuh dinar yang kemarin kita terima, tapi hingga sore hari uang itu masih berada di bawah kasur”. Dan dalam riwayat lain disebutkan: “Dan kita belum menginfakkannya”.
Maka tak heran para sahabat Nabi pun meniru apa yang dilakukan Rasulullah SAW dalam hal berinfak. Ibnu Ishaq mentakhrij dari Asma binti Abu Bakar, dia berkata: “Saat Rasulullah SAW hijrah ke Madinah dan Abu Bakar menyertai beliau, maka Abu Bakar membawa semua hartanya sebanyak lima atau enam ribu dirham. Kakekku yang buta, Abu Quhafah, memasuki rumah kami seraya berkata: “Demi Allah, menurutku Abu Bakar telah membuat kalian risau karena semua hartanya dia bawa”.