REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umumnya setiap Muslim merasa beruntung apabila berkesempatan menziarahi makam Nabi Muhammad SAW. Sesungguhnya terdapat hakikat tersendiri dalam aktivitas menziarahi makam Rasulullah itu.
Dalam buku Madinah karya Zuhairi Misrawi dijelaskan, berziarah ke makam Nabi akan memberikan tambahan nilai yang sangat berharga untuk senantiasa mengikuti ajarannya yang lurus dan toleran (hanif wa samhah).
Hakikat menziarahi makam Nabi Muhammad sesunggunya adalah ajang untuk menghadirkan kembali makna-makna yang dapat mengisi kehidupan dan kedamaian peradaban manusia.
Salah satu makna tersebut, kata dia, adalah menghadirkan kembali pentingnya ilmu pengetahuan bagi setiap umat Islam. Sebab Nabi Muhammad SAW sendiri merupakan sosok yang dipenuhi lautan ilmu, beliau lah pondasi yang sangat penting yang mengayuh perahu di samudera peradaban.
Berziarah ke makam Nabi juga dapat memacu jiwa untuk semakin menggali sejarah-sejarah peradaban Islam. Sejarah yang mulia yang dimulai Nabi di Kota Makkah yang kala itu dipenuhi kejahilan masyarakat sekitarnya.
Tak hanya itu saja, berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW juga dapat memperkuat keimanan dan keislaman. Sebab secara spiritual, menziarahi makam Nabi adalah salah satu bukti kecintaan umat Islam terhadap Rasulullah SAW, sosok paling mulia yang pernah Allah turunkan ke bumi untuk menyempurnakan akhlak umat manusia.