Jumat 21 May 2021 05:45 WIB

Bantahan untuk yang Bilang Yerusalem tak Disebut Alquran 

Alquran memang tidak menyebut Yerusalem secara tegas karena sejumlah alasan

Alquran memang tidak menyebut Yerusalem secara tegas karena sejumlah alasan. Masjid al-Aqsha.
Foto:

Oleh : Direktur Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta dan Sekjen OIAA, KH Dr Muchlis M Hanafi

Dalam  sejarah kemanusiaan, Masjid al-Aqsha adalah rumah ibadah kedua yang dibangun di muka bumi setelah Masjidil Haram. Dalam riwayat Abu Dzar al-Gifari, ketika ditanya tentang masjid yang pertama dibangun di muka bumi, Rasulullah menjawab, Masjidil Haram. Setelah itu Masjid al-Aqsha.

Jarak waktu antara keduanya, seperti dijelaskan Rasulullah adalah 40 tahun. Oleh karenanya, seperti diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasulullah sangat menganjurkan untuk bepergian mengunjungi tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjid al-Aqsha dan Masjid Nabawi. Beribadah di tempat-tempat itu juga memiliki keutamaan yang berlipat dibanding ibadah di tempat lain, antara 500 sampai 100 ribu kali lipat. 

Bahkan, keutamaan Masjid al-Aqsha sudah ada sejak Nabi Sulaiman AS. Dalam hadits yang diriwayatkan an-Nasai dan Ibnu Majah, setelah selesai membangun kembali Baitul Maqdis, Nabi Sulaiman mengajukan tiga permohonan kepada Allah.

Dua di antaranya telah dikabulkan  Allah  SWT untuk dirinya, yaitu diberi ketepatan dalam memutus perkara dan kekuasaan/kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun setelah dia. Satu lagi, Nabi Sulaiman memohon agar siapa pun yang mengunjungi Baitul Maqdis (Yerussalem) untuk melaksanakan sholat, maka dia akan kembali darinya seperti bayi yang baru terlahir dari kandungan.  

Jadi, Masjid al-Aqsha adalah kiblat pertama umat Islam, masjid kedua yang tertua dibangun, dan masjid yang ketiga paling utama dibanding Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Masjid al-Aqsha adalah bagian dari kota-kota suci dan simbol keagamaan umat Islam yang harus dijaga dan dipertahankan.

Dalam sejarah agama-agama, Yerussalem Palestina adalah bumi para nabi dan rasul. Di tempat itu, Nabi Ibrahim, Nabi Ishaq, Nabi Yaqub, Nabi Yusuf, Nabi Luth, Nabi Sulaiman, Nabi Shaleh, Nabi Zakariya, Nabi Yahya, dan Nabi Isa serta banyak nabi lainnya pernah tinggal. Di tempat itu, para Nabi dan rasul dikumpulkan dan memberi kesaksian bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi yang terakhir. Di situ Nabi kita, Muhammad SAW mengimami para nabi saat Isra dan Mi'raj, sebagai pertanda dukungan dan pengakuan mereka terhadap kenabian Rasulullah SAW.

وَإِذْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ النَّبِيِّينَ لَمَا آتَيْتُكُمْ مِنْ كِتَابٍ وَحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهِ وَلَتَنْصُرُنَّهُ قَالَ أَأَقْرَرْتُمْ وَأَخَذْتُمْ عَلَى ذَلِكُمْ إِصْرِي قَالُوا أَقْرَرْنَا قَالَ فَاشْهَدُوا وَأَنَا مَعَكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ

“Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu lalu datang kepada kamu seorang Rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman, “Apakah kamu setuju dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami setuju.” Allah berfirman,  ”Kalau begitu bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi bersama kamu.” (QS Ali Imran: 81)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement