Kamis 20 May 2021 05:54 WIB

Israel Gali Terowongan Al Aqsa, Hasilnya Justru Mengejutkan

Israel mengklaim Masjid Al Aqsa sebagai situs suci mereka sediri

Dome of The Rock di kompleks Al Aqsa, Yerusalem, Palestina.
Foto:

Oleh : Direktur Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta dan Sekjen OIAA, KH Dr Muchlis M Hanafi

Berdasarkan uraian di atas, dari segi kesejarahan Yerusalem adalah kota yang didirikan bangsa Arab, sejak enam ribu tahun yang lalu, jauh sebelum bangsa dan ajaran Yahudi muncul. Keberadaan bangsa Yahudi di Yerusalem hanya berlangsung 415 tahun, yang puncaknya pada masa Daud dan Sulaiman, abad ke-10 sebelum Masehi. 

Jauh setelah Yerusalem dibangun oleh bangsa Arab. Oleh karenanya, pendudukan Israel dan upaya menghilangkan identitas kearaban Palestina bukan saja melanggar resolusi PBB dan hukum internasional, tetapi juga bertentangan dengan fakta sejarah. 

Silih berganti penguasa kota datang. Masing-masing mendominasi dan memonopoli kota ketika berkuasa, kecuali Islam yang datang mengayomi semua penganut agama, seperti tercermin dalam perjanjian yang dibuat Umar bin Khattab kepada semua penduduk Palestina. Wilayah yang diduduki Israel saat ini belumlah seberapa dibanding saat pasukan Salib menguasai Palestina, dan juga jauh lebih lama berkuasa. Yang selalu terjadi penodaan terhadap simbol-simbol keagamaan di kota suci tersebut. 

Sejarah membuktikan, dan telah menjadi sunnatullah di wilayah tersebut, tindakan menodai kota suci tidak pernah dibiarkan terjadi dan akan terkalahkan. Benar apa yang dikatakan Grand Syekh Al Azhar, Prof  Dr Ahmad Thayyeb, seperti tertuang dalam watsîqat (dokumen/piagam) Al Azhar tentang Al Quds, 20 November 2011, bahwa upaya aneksasi Yerusalem dan mencederai masjidilaqsha hanya akan mengantarkan Zionis-Israel ke liang kubur. Seperti menggali liang kubur sendiri, karena telah melanggar batas ‘garis merah’ umat Islam.  

 Dulu, Salahuddin Al Ayyubi pernah mengatakan kepada Raja penguasa Pasukan Salib, Ritchard, “Jangan pernah berpikir kami akan melepaskan Yerusalem (Al Quds) begitu saja selamanya. Tidak mungkin kami akan melepaskan hak-hak kami sebagai umat Islam. Allah tidak akan pernah memperkenankan kamu untuk meletakkan batu walau sebiji di tanah ini, selama jihad masih terus digelorakan.” Sejarah pun membuktikan ucapan Salahuddin Al Ayyubi. Saatnya tiba untuk membela dan mempertahankan kesucian kota tersebut dari tangan para penjajah. Sunnatullah dalam sejarah kemanusiaan, yang benar akan selalu unggul.

وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ  [يوسف 21] "Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti." (QS Yusuf 21).

وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ [الشعراء: 227 "Dan orang-orang yang zalim kelak akan tahu ke tempat mana mereka akan kembali." (QS As Syuara 227).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement