Jika pada Qs Al Baqarah ayat 48 Allah mengingatkan untuk takut atau berhati-hati akan datangnya hari hisab, di mana amal-amal manusia dinilai untuk menentukan kedudukan mereka di akhirat. Tetapi pada Qs Al Baqarah 40 Allah mengingatkan untuk takut pada Allah saja. Karena Allahlah yang menentukan segalanya, termasuk waktu manusia diperhitungkan amalnya di hari hisab. Karenanya perlu berhati-hati dalam menjalankan kehidupan.
Dalam arti berhati-hati ini, maka seruan Allah SwT kepada Bani Israil dalam Qs Al Baqarah ayat 41 itu patut diperhatikan:
وَاٰمِنُوْا بِمَآ اَنْزَلْتُ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَكُمْ وَلَا تَكُوْنُوْٓا اَوَّلَ كَافِرٍۢ بِهٖ ۖ وَلَا تَشْتَرُوْا بِاٰيٰتِيْ ثَمَنًا قَلِيْلًا ۖوَّاِيَّايَ فَاتَّقُوْنِ
Wa āminụ bimā anzaltu muṣaddiqal limā ma’akum wa lā takụnū awwala kāfirim bihī wa lā tasytarụ bi`āyātī ṡamanang qalīlaw wa iyyāya fattaqụn
Dan berimanlah kamu kepada apa (Al-Qur’an) yang telah Aku turunkan yang membenarkan apa (Taurat) yang ada pada kamu, dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya. Janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah, dan bertakwalah hanya kepada-Ku.(Qs Al Baqarah 41)