Jumat 14 May 2021 23:06 WIB

Ingin Punya Momongan? Bacalah Doa Ini

Bacalah doa ini jika ingin punya momongan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Ingin Punya Momongan? Bacalah Doa Ini. Foto: Berdoa (Ilustrasi)
Foto: Republika
Ingin Punya Momongan? Bacalah Doa Ini. Foto: Berdoa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Alquran disebutkan seluruh makhluk yang diciptakan Allah SWT berpasang-pasangan, termasuk manusia. Setelah menikah, setiap pasangan pun memdambakan seorang keturunan anak.

Memiliki anak memang bukan perkara mudah. Namun, usaha untuk memiliki keturunan harus tetap dilakukan. Selain itu, ada hal yang tidak kalah penting yaitu membaca doa agar segera diberikan keturunan, di antaranya membaca doa yang terdapat dalam surat al-Anbiya' ayat 89.

Baca Juga

Doa ini diangkat dari kisah Nabi Zakaria yang mengalami cobaan yaitu belum memiliki keturunan setelah puluhan tahun. Berikut doanya:

رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَ أَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ

Robbi laa tadzar nii fardan wa anta khoirul waaritsiin

Artinya:

“Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik." (QS.Al-Anbiya' [21]:89)

Dalam tafsir Tahlili terbitan Alquran Kementerian Agama dijelaskan bahwa pada ayat tersebut Allah mengarahkan perhatian Nabi Muhammad saw dan umatnya kepada kisah Nabi Zakaria. Karena ia tidak mempunyai anak, maka ia merasa kesepian dan tidak mempunyai seorang pun keturunan yang akan menggantikan dan melanjutkan perjuangannya bila ia telah meninggal dunia.

Sebab itu, ia berdoa kepada Allah agar Dia tidak membiarkannya hidup tanpa keturunan. Pada akhir ayat ini disebutkan ucapan Nabi Zakaria setelah ia mengucapkan doanya itu. Lalu ia berkata, “Dan Engkau adalah ahli waris yang paling baik?”

Maksudnya ialah bahwa apabila Allah menghendaki tidak akan menganugerahkan keturunan kepadanya, maka ia pun rela dan tidak berkecil hati, karena ia yakin bahwa Allah akan tetap memelihara agamanya, dan tidak akan menyia-nyiakan agamanya dan Allah tentu akan memilih orang yang paling tepat sebagai pengganti Zakaria setelah wafatnya. Kisah ini telah dibahas lebih luas dalam Surah Ali Imran dan Surah Maryam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement