Senin 10 May 2021 05:45 WIB

Freemason Gulingkan Ottoman dan Dirikan Negara Israel?

Sejumlah sejarawan kaitkan Freemason dalam penggulingan Ottoman.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah sejarawan mengaitkan Freemason dalam penggulingan Ottoman. Lambang atau logo Freemasonry.
Foto:

Jaringan Al-Jazeera mengutip seorang profesor sejarah di Universitas Lebanon, Hassan Hallaq, berpendapat bahwa kaum Mason percaya pada Taurat. Sebab, Freemasonry adalah putri Yudaisme dan mereka percaya bahwa mereka perlu membangun rumah nasional bagi orang-orang Yahudi.

Demikianlah kemudian peran Freemasonry dalam penggulingan Sultan Abdul Hamid dan pendirian Israel akan terlihat. Profesor sejarah di Universitas Lebanon Youssef Hallaq mengutip hubungan antara Freemasonry dan penggulingan Sultan Ottoman Abdul Hamid II. Dia berpendapat bahwa orang yang memimpin proses penggulingan Sultan Abdul Hamid dari takhta Ottoman pada 1908 adalah pengacara Masonik Yahudi bernama Emmanuel Karah Sow.

Emmanuel Karah Sow adalah orang yang membawa keputusan turun takhta kepada Sultan, dan dia sendiri adalah pendiri salah satu loji Masonik terpenting di Kekaisaran Ottoman, yaitu Kota Thessaloniki di Yunani. Perlu dicatat bahwa Sultan Abdul Hamid ketika digulingkan dari takhtanya sempat diasingkan ke Thessaloniki.

Di mana para Mason ditempatkan di Kekaisaran Ottoman, dan loji-loji Masonik tersebut menikmati perlindungan internasional. Menurut penelitian Youssef Hallaq, Sultan Abdul Hamid tinggal dalam tahanan rumahnya di Thessaloniki, di vila seorang Masonik Yahudi bernama Ramzi Bey.

Tak hanya itu, Youssef Hallaq juga menyebut bahwa kedigdayaan Freemason dalam mengobrak-abrik tatanan dunia begitu sangat mudahnya sebab organisasi itu selalu digawangi oleh orang-orang berpengaruh. Seperti Winston Churchill dan Jamaluddin al- Afghani yang merupakan orang-orang terkenal dan berpengaruh yang bergabung dengan Freemasonry.

 

 

 

Sumber: arabicpost

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement