REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Islam mengajarkan untuk memuliakan dan berlaku baik terhadap orang tua. Memuliakan orang tua menjadi salah satu sebab seseorang anak menjadi ahli surga. Sebaliknya berbuat durhaka kepada kedua orang tua menjadi sebab seseorang menjadi penghuni neraka.
Bagaimana keterangan Rasulullah SAW tentang orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya? Berikut ulasannya seperti dilansir Islam Web pada Jumat (7/5).
Terkait larangan berbuat durhaka kepada orang tua dijelaskan dalam sejumlah riwayat antara lain sebagai berikut:
Pertama, hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan riwayat lainnya dari Mughirah bin Syu'bah. Nabi Muhammad SAW bersabda:
إن الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ، ومنعا وهات ، وكره لكم قيل وقال : وكثرة السؤال وإضاعة المال "Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian berbuat durhaka kepada para ibu kalian, dan mengharamkan mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut yang bukan haknya. Allah juga membenci kika kalian menyebarkan kabar burung, banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta?”
Kedua, Imam Bukhari dan Imam Muslim serta sejumlah perawi hadits lainnya mengabarkan hadits dari Abu Bakar. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
ألا أنبئكم بأكبر الكبائر ثلاثا ؟ قلنا بلى يا رسول الله قال الإشراك بالله وعقوق الوالدين ، وكان متكئا فجلس فقال : ألا وقول الزور وشهادة الزور ، فما زال يكررها حتى قلنا ليته سكت
‘Maukah aku ceritakan kepada kalian dosa besar yang paling besar, yaitu tiga perkara? Kami menjawab, Ya, Rasulullah. Rasulullah berkata: Menyekutukan Allah, dan mendurhakai dua orang tua. Rasulullah sedang bersandar lalu duduk, maka berkata Rasulullah: Tidak mengatakan kebohongan dan kesaksian palsu. Beliau terus mengulainya sampai kami berkata semoga beliau berhenti."