REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Khabbab bin Arats mendapatkan kedudukan yang tinggi di antara orang-orang yang tersiksa dan teraniaya.Dengan keberanian luar biasa, Khabbab memikul tanggung jawab semua itu sebagai seorang perintis.
Ia mendapat kedudukan itu di antara orang-orang yang walau pun miskin dan tak berdaya, tetapi berani dan tegak menghadapi kesombongan dan kesewenangan kaum Quraisy.
Kafir Quraisy telah merubah semua besi yang terdapat di rumah Khabbab yang dijadikannya sebagai bahan baku untuk membuat pedang, menjadi belenggu dan rantai besi. Lalu mereka masukkan ke dalam api hingga menyala dan merah membara, kemudian mereka lilitkan ke tubuh, pada kedua tangan dan kedua kaki Khabbab.
Pernah pada suatu hari ia pergi bersama kawan-kawannya sependeritaan menemui Rasulullah SAW, bukan karena kecewa dan kesal atas pengorbanan, hanyalah karena ingin dan mengharapkan keselamatan.
Mereka berkata,"Wahai Rasulullah, tidakkah anda hendak memintakan pertolongan bagi kami?"