REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umar bin al-Khattab Radhiyallahu Anhu terbunuh di tangan seorang Yahudi bernama Abu Lu'lu-ah. Ia menikam sebilah pisau beracun sebanyak dua kali ke tubuh Umar ketika mengimami sholat Subuh.

Dikutip dari buku Inilah Faktanya karya Utsman bin Muhammad al-Khamis, dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu, ia menuturkan: "Ketika jenazah Umar bin al-Khattab Radhiyallahu Anhu dibaringkan di atas tempat tidurnya, orang-orang mengerumuninya untuk mensholatkan dan mendoakannya sebelum dia diangkat. Ketika itu, aku berada di antara mereka. Tidak ada yang mengejutkanku kecuali seorang yang memegang pundakku. Ternyata, dia adalah Ali. 

Ia mendoakan Umar, semoga Allah Azza wa Jalla  merahmatinya, lalu berkata: 'Sungguh, aku sangat berharap berjumpa Allah dengan membawa amal-amal seperti engkau. Demi Allah, aku yakin Allah Azza wa Jalla menjadikan engkau bersama kedua teman engkau, bahkan aku sering sekali mendengar Nabi SAW bersabda: 

ذَهَبْتُ أنَا وأَبُو بَكْرٍ، وعُمَرُ، ودَخَلْتُ أنَا وأَبُو بَكْرٍ، وعُمَرُ، وخَرَجْتُ أنَا وأَبُو بَكْرٍ، وعُمَرُ

'Aku pergi bersama Abu Bakar dan Umar. Aku masuk bersama Abu Bakar dan Umar. Aku keluar bersama Abu Bakar dan Umar'." (Muttafaq Alaih)

Adapun ketika Umar mengetahui siapa pembunuhnya, Umar Radhiyallahu Anhu berseru: "Segala puji bagi Allah Azza wa Jalla yang tidak menjadikan pembunuhku seorang Muslim. Karena jika dia Muslim, tentu dia dapat mendebatku kelak di hadapan Allah Azza wa Jalla dengan satu sujud yang pernah dilakukannya" (Mushannaf Ibni Abi Syaibah).

Ikuti Whatsapp Channel Republika