REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Lutfi Effendi
Ramadhan telah tiba, kembali kami tampilkan uraian singkat tentang Al Qur’an sebagai tadarus singkat selama bulan Ramadhan. Tadarus ini, meneruskan tulisan sejenis yang diupload Ramadhan tahun lalu. Moga Bermanfaat.
Pada tulisan kali ini, masih ditampilkan Qs Al Baqarah ayat 37:
فَتَلَقّٰٓى اٰدَمُ مِنْ رَّبِّهٖ كَلِمٰتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Fa talaqqā ādamu mir rabbihī kalimātin fa tāba ‘alaīh, innahụ huwat-tawwābur-raḥīm
Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (Qs Al Baqarah 43).
Adam yang melakukan kesalahan dan masuk golongan yang dzalim oleh Allah diajarkan untuk bertaubat. Adam benar-benar taubat dan taubatnya diterima Allah SwT.
Mengenai taubat Adam as ini, ada sebuah hadits yang mengatakan sebagai berikut:
عَنْ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لَمَّا اقْتَرَفَ آدَمُ الْخَطِيْئَةَ قَالَ يَا رَبِّ أَسْأَلُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ إِلاَّ مَا غَفَرْتَ لِيْ فَقَالَ اللهُ تَعَالى يَا آدَمُ كَيْفَ عَرَفْتَ مُحَمَّدًا وَ لَمْ أَخْلُقْهُ قَالَ يَا رَبِّ لأَنَّكَ لَمَّا خَلَقْتَنِيْ بِيَدِكَ أَيْ مِنْ غَيْرِ وَاسِطَةِ أُمِّ وَ أَبٍ وَ نَفَخْتَ فِيَّ مِنْ رُوْحِكَ أَيْ مِنَ الرُّوْحِ الْمُبْتَدَأَةِ مِنْكَ الْمُتَشَرَّفَةِ بِالإِضَافَةِ إِلَيْكَ رَفَعْتُ رَأْسِيْ فَرَأَيْتُ عَلى قَوَائِمِ الْعَرْشِ مَكْتُوْبًا لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ فَعَلِمْتُ أَنَّكَ لَمْ تُضِفْ إِلَى اسْمِكَ إِلاَّ أَحَبَّ الْخَلْقِ إِلَيْكَ فَقَالَ اللهُ تَعَالى صَدَقْتَ يَا آدَمُ إِنَّهُ لأَحَبُّ الْخَلْقِ إِلَيَّ وَ إِذْ سَأَلْتَنِيْ بِحَقِّهِ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكَ وَ لَوْ لاَ مُحَمَّدٌ مَا خَلَقْتُكَ.
رواه البيهقي في دلائله
Yang artinya kurang lebih:
“Diriwayatkan dari Umar Ibn-ul-Khaththāb r.a., bahwa Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: Manakala Nabi Adam a.s bermunajat kepada Allah SwT. memohon ampunan dengan berwasilah kepada Nabi Muhammad saw Beliau berkata: Ya Allah, demi kemuliaan/keagungan derajat Nabi Muhammad saw di sisi-Mu limpahkanlah ampunan-Mu kepadaku. Seketika Allah SwT. berfirman: Hai Adam, bagaimana engkau bisa mengenal Nabi Muhammad saw padahal Aku belum menciptakannya. Nabi Adam as menjawab: Ya Allah, sesungguhnya Engkau tatkala telah menciptakanku dan memberikun nyawa, aku lihat di sekitar ‘Arasy diliputi kalimat lā ilāha illallāhu, muhammad-ur-rasūlullāh. Aku yakin bahwa sesungguhnya Engkau tidak mendampingkan Asmā’-Mu kecuali kepada makhluk yang paling Engkau cintai. Allah SwT berfirman: Kamu benar hai Adam. Sungguh dia (Nabi Muhammad s.a.w.) adalah makhluk yang paling Aku cintai. Dan karena kamu telah memohon ampunan kepada-Ku dengan berwasilah kepadanya, maka Aku kabulkan permohonanmu. Dan kalau bukan karena dia maka Aku tidak akan menciptakan kamu.