Rabu 05 May 2021 04:35 WIB

Sejarah Panjang Komunitas Muslim di Inggris

Komunitas Muslim bagian dari sejarah panjang Inggris.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Orang-orang menghadiri Masjid London Timur & Pusat Muslim London di London timur, Inggris, untuk layanan Ramadhan, setelah bulan suci harus diamati selama pembatasan virus korona tahun lalu tanpa pertemuan doa komunitas biasa, Rabu, 14 April 2021.
Foto:

Ahmed menemukan bahwa, banyak orang memilih untuk tidak membagikan detail kehidupan awal mereka di Inggris Raya, perjuangan dan pengorbanan. "Setiap orang sangat sibuk dengan tugas dan tanggung jawab mereka sehari-hari, sejarah mungkin hanya dibagikan secara sepintas, tetapi tidak secara mendalam atau didokumentasikan," katanya.

Proyek sejarah lisan, seperti Ahmed, memungkinkan generasi muda untuk lebih memahami beberapa pilihan kompleks yang dihadapi para migran di masa-masa awal. Salah satu contohnya adalah pembangunan mushola dan masjid. Generasi pasca-perang mungkin telah datang dari negara-negara mayoritas Muslim, menciptakan komunitas yang berkembang dari ketiadaan.

"Tetapi itu tidak berarti bahwa mereka adalah cendekiawan, arsitek, atau desainer Islam," katanya.

Tujuan akhir Ahmed adalah menciptakan museum atau ruang belajar bergaya museum, tetapi dia menyadari ada kebutuhan yang lebih mendesak untuk menciptakan sesuatu yang lebih nyata yang memiliki makna historis. "Arsip adalah landasan sebuah warisan, dan inilah yang hilang dari komunitas saya. Saya segera menyadari bahwa arsip adalah warisan kami," ucapnya. 

Sejauh ini, Ahmed telah mencatat 112 sejarah lisan, serangkaian rekaman wawancara yang mendokumentasikan dan mengumpulkan ingatan serta komentar pribadi tentang signifikansi sejarah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement