Namun, Ahmed menjelaskan, cerita tentang pekerja tidak terampil dari Asia Selatan yang bekerja di pabrik adalah gambaran nyata bahwa dia ingin menekankan bahwa ini bukan satu-satunya perspektif.
Beberapa migran Muslim di masa awal di Inggris berprofesi sebagai pengacara, guru, dan dokter. Ada juga ahli zoologi dan ahli biologi. "Mereka bukanlah profesi stereotip yang Anda katakan, 'oh, Muslim hanya melakukan x, y, dan z'. Kisah-kisah itu memberi Anda gambaran yang lebih luas tentang siapa sebenarnya komunitas Muslim," kata Ahmed.
Ahmed, anak tertua dari sembilan bersaudara, lahir di Walthamstow di London timur, dari seorang ibu keturunan Asia-Kenya dan ayah Pakistan dari Wazirabad, yang dikenal sebagai Sheffield of Pakistan karena industri baja tahan karatnya. Motivasinya untuk melakukan sesuatu untuk mendokumentasikan dan berbagi warisan Inggris.
"Itu berasal dari pertemuan cerita orang tua saya dari masa kecil saya tentang kehidupan mereka yang tumbuh di Pakistan dan Kenya, kehidupan awal mereka, dan pengalaman membuat rumah di Inggris," ungkapnya.
Tumbuh dalam rumah tangga antargenerasi dengan saudara kandung, beberapa di antaranya berusia sekitar 15 hingga 20 tahun lebih muda darinya, membuat Ahmed menyadari bahwa setiap manusia hanyalah, penjaga sementara dari sejarahnya. Maka dengan membangun hubungan antargenerasi ini, foto bersama dan cerita di baliknya, percakapan pun dimulai dengan kemungkinan yang tidak akan pernah terjadi.