REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tahun ke-11 Hijriyah bukanlah hal yang mudah bagi umat Islam. Pada saat itu, Nabi Muhammad ﷺ wafat, disusul putrinya, Fatimah.
Dilansir dari laman Youm7 pada Selasa (4/5), kemudian diikuti dengan wafatnya ibu persusuan Rasulullah ﷺ, ummu Aiman. Dia ikut membesarkan Nabi setelah kepergian ibunda Nabi ﷺ.
Dalam Al-Bidayah wa An-Nihayah atau Tarikh Ibnu Katsir, kitab sejarah yang disusun oleh Al-Hafizh Ibnu Katsir, disebutkan, nama lengkap ummu Aiman, Barakah binti Tsa'labah bin Amr bin Hashan bin Malik bin Salamah bin Amr bin Nu'man. Dia merupakan budak yang dibeli ayahanda Rasulullah. Ummu Aiman pun setia mengasuh Rasulullah hingga besar.
Kemudian setelah Rasulullah menikah dengan Khadijah, Barakah dimerdekakan dari budak. Selanjutnya Barakah menikah dengan Ubaid bin Zayd dan memiliki anak yang bernama Aiman, sehingga ia dipanggil Ummu Aiman. Namun setelah itu ia bercerai dengan suaminya, dan Ummu Aiman menikah dengan Zaid bin Haritsah. Pernikahan tersebut membuahkan seorang putra bernama Usamah bin Zaid.
Ummu Aiman mengikuti dua kali hijrah, ke Habasyah dan Madinah. Dia termasuk ke dalam hamba yang taat, Rasulullah senantiasa mengunjungi rumahnya. Beliau berkata:
هى أمى بعد أمى "Ummu Aiman adalah ibuku setelah ibu kandungku".
Demikian pula, Abu Bakar Radhiyallahu Anhu dan Umar biasa mengunjunginya ke rumahnya. Disebutkan Ummu Aiman wafat meninggal lima bulan setelah Rasulullah, dan ada yang menyatakan enam bulan.
Sumber: youm