REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Sesudah menaklukkan Jazirah Arab, Khalifah Abu Bakar mengarahkan perhatiannya ke negeri Irak.
Dikutip dari buku Inilah Faktanya karya Dr Utsman bin Muhammad al-Khamis, maka diutuslah Khalid bin al-Walid Radhiyallahu Anhu ke sana. Sebelumnya, Abu Bakar menulis surat kepada Amr bin al-ash Radhiyallahu Anhu.
"Hai Abu Abdullah, aku hendak memindahkanmu ke posisi yang lebih baik bagimu di dunia dan akhiratmu, kecuali jika engkau lebih suka dengan keadaanmu sekarang".
Amr pun menulis surat balasan: "Aku laksana satu panah dari sekian banyak panah Islam. Engkaulah hamba Allah Azza wa Jalla yang menjadi pengumpul dan pemanahnya. Jadi, pilihkanlah busur yang paling kokoh dan paling kuat, kemudian lesatkanlah aku dengannya".
Ketika itu, mulailah Abu Bakar Radhiyallahu Anhu
mengikat bendera jihad dan mengangkat para panglima perang, antara lain:
1. Yazid bin Abu Sufyan Radhiyallahu Anhu. Mayoritas pejuang ikut bersamanya, dan dia diberi tugas menangani Damaskus.
2. Abu Ubaidah bin al-Jarrah Radhiyallahu Anhu. Bersama pasukannya, dia diberi mandat untuk menangani Himsh.
3 Amr bin al-Ash Radhiyallahu Anhu. Bersama pasukannya, dia ditugasi untuk menangani Palestina.
Tidak lama sesudah penugasan mereka, Abu Bakar Radhiyallahu Anhu pun mengirim pasukan bantuan kepada Yazid bin Abu Sufyan Radhiyallahu Anhu di bawah pimpinan Syurahbil bin Hasanah Radhiyallahu Anhu. Kemudian, sang Khalifah mengutus Ikrimah bin Abu Jahal Radhiyallahu Anhu.
Di antara para pemuka Sahabat yang diikutsertakan oleh Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu dalam Perang Yarmuk, yang terjadi setelah Perang Syam ini adalah Abu Ubaidah bin al-Jarrah, az-Zubair bin al-Awwam, Abdullah bin Mas'ud, Abu Darda, Abu Hurairah, Syurahbil bin Hasanah, Amr bin al-Ash, Abu Sufyan bin Harb, Yazid bin Abu Sufyan, dan Ikrimah bin Abu Jahal.