Kuffar Quraisy mampu menghimpun pasukan aliansi berjumlah 1.000 orang. Allah SWT mengizinkan Rasulullah dan sahabatnya untuk berperang, dengan kekuatan 319 orang karena Kuffar Quraisy sudah memulai menabuh genderang perang. Batang leher Rasulullah SAW dan sahabatnya sudah mau ditebas dengan pedang mereka. Dalam suasana darurat inilah izin perang diturunkan Allah SWT dalam Al Qur’an Surat Al Haj ayat 39 :
أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ ﴿ ٣٩﴾
[22:39] Telah diizinkan (berperang) bagi orang–orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar–benar Maha Kuasa menolong mereka itu,
Apa yang dilakukan sahabat Abu Bakar R.A. terhadap komando Rasulullah SAW untuk menyerahkan nyawa dan harta dalam menghadapi perang. Beliau Abu Bakar RA lalu menyerahkan seluruh hartanya. Rasul SAW bertanya: Lalu apa yang kamu sisakan buat keluargamu. Jawab beliau dengan penuh keikhlasan : Yang tersisa ialah Allah SWT dan Rasul– Nya.
Badar adalah tempat persinggahan para pedagang yang berangkat ke Siria dan yang pulang ke Makkah, terletak 100 km sebelah Barat agak keselatan sedikit dari kota Madinah. Di lembah yang ada sumurnya di kuasai oleh Rasulullah dan pasukannya untuk menghadapi pasukan aliansi. Sayidina Ali R.A. berinisiatip untuk membuatkan Rasulullah sebuah kubah dari ranting pepohonan.
Setelah jadi yang diizinkan menemani Rasulullah SAW didalamnya ialah Abu Bakar R.A. Dengan pedang terhunus Abu Bakar R.A. setia menemaninya. Begitu seringnya Rasulullah berdoa untuk kemenangan perang, jubahnya sering terjatuh dan Abu Bakar R.A. membantu mengambilkannya.