Selasa 27 Apr 2021 06:00 WIB

Rasa Takut Sahabat Nabi Muhammad Saat Ayat Soal Neraka Turun

Sahabat Nabi Muhammad takut saat ayat soal neraka turun.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Rasa Takut Sahabat Nabi Muhammad Saat Ayat Soal Neraka Turun. Foto: Ilustrasi Alquran
Foto: pxhere
Rasa Takut Sahabat Nabi Muhammad Saat Ayat Soal Neraka Turun. Foto: Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kabar mengenai neraka adalah kebenaran mutlak yang wajib diyakini umat Islam. Saking mengerikannya kabar tentang neraka, sahabat Nabi Muhammad merasa takut dan hatinya merasa seperti terpotong-potong.

Allah berfirman dalam Alquran Surah al-Hijr ayat 43: “Wa inna jahannama lamaw’iduhum ajma’in,”. Yang artinya: “Dan sesungguhnya jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya,”.

Baca Juga

Imam as-Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul menjelaskan bahwa as-Tsa’labi meriwayatkan dari Salman al-Farisi. Bahwa Salman ketika mendengar firman Allah tersebut, ia segera berlari sampai tiga hari karena rasa takut yang tidak ia sadari.

Kemudian, Salman dibawa kepada Nabi Muhammad SAW dan Nabi pun menanyakan perihal itu kepada Salman. Salman lantas bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, telah diturunkan ayat itu (al-Hijr ayat 44), demi Zat yang mengutusmu dengan membawa kebenaran, sungguh hatiku terasa terpotong-potong.”

Melalui peristiwa ini, Allah kemudian menurunkan firman-Nya dalam Surah al-Hijr ayat 45: “Innal-muttaqina fi jannaatin wa uyunin". Yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir)".

Baca juga : Mimpi Membuat Saroj Khan Memeluk Islam

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement