REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Para pemikir cerdas (Ulul Albab) tidak hanya menggunakan kecerdasannya untuk keluar dari kesusahan dunia dan akhirat, namun mereka juga berpikir bagaimana berdoa agar dikabulkan. Doa Ulul Albab ini diabadikan dalam Alquran surah Ali Imrah 191.
Berikut doa versi Arab Latin dari ayat 191.
رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbana ma khalaqta hadza bathilan subhanaka faqina 'adzabannar
“Wahai Tuhan kami, semua ini Engkau ciptakan dengan tidak sia-sia. Maha Suci Engkau dari berbuat sia-sia, karena itu selamatkanlah kami dari adzab neraka.
"Saudaraku, para pemikir cerdas (ulul albab) yang selalu menggunakan waktunya untuk tafakkur atas ciptakan Allah, pada akhirnya mereka akan memberikan pengakuan tentang kemaha kuasaan Allah," kata Ustaz Rafiq Jauhary saat menyapaikan muzakarohnya tentang doa-doa di dalam Alquran, Senin (25/4).
Mereka para Ulul Albab, kata Ustaz Rafiq mengakui bahwa seluruh ciptakan Allah yang ada di langit dan di bumi memiliki tujuan penciptaan dan hikmah yang besar. Tidak hanya untuk kemaslahatan dunia, namun seluruh ciptaan Allah pasti akan selalu mendukung untuk ibadah.
"Lihatlah kisah Umar Bin Khattab yang bersyahadat setelah mengakui mukjizat surat Thaha, hatinya tergetar mengakui kalamullah," katanya.
Ustaz Rafiq yang juga pembimbing ibadah haji ini mengatakan, sampai saat ini tidak terhitung betapa banyak scientist yang menyatakan keislamannya setelah meneliti berbagai makhluq Allah. Mulai dari peneliti mumi firaun, peneliti embrio manusia, dan penelitian lainnya.
"Termasuk yang terbaru adalah seorang dokter gigi yang menjadi mualaf setelah mengakui benarnya tuntunan Islam dalam menghadapi pandemi Covid-19," katanya.
Maka kata Ustaz Rafiq, sungguh sempurna kekuasaan Allah, subhanallah, Maha Suci Allah dari segala cela. Lalu para Ulul Albab menutup doanya dengan permohonan tertinggi yaitu surga.
"Permohonan mereka disampaikan dalam kalimat yang lebih lugas, yaitu doa agar terhindar dari adzab neraka," katanya.