Sabtu 24 Apr 2021 23:07 WIB

Saat Nabi Musa Membunuh dan Taubat yang Diabadikan Alquran

Peristiwa Nabi Musa membunuh seseorang itu terjadi sebelum kenabiannya

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Peristiwa Nabi Musa membunuh seseorang itu terjadi sebelum kenabiannya. Ilustrasi
Foto:

Melihat lelaki Qibthi itu mati, Nabi Musa pun merasa menyesal. Hingga kemudian dia memanjatkan doa sebagaimana dapat ditemukan pada ayat 16 surat Al Qasas. Berikut petikan doanya: 

رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku".

Menurut Syahrullah, Nabi Musa sampai tiga kali memohon ampunan Allah. Dan Allah pun mengampuni Nabi Musa. Dan diterangkan pada ayat 17, Nabi Muda berjanji tidak akan menjadi penolong orang-orang yang berdosa. 

Setelah peristiwa itu, di kota Memphis Nabi Musa merasa takut dan khawatir bila kejadian itu diketahui oleh orang-orang Firaun. Namun demikian, berita kematian orang Qibthi itu dengan cepat menyebar hingga ke istana Firaun. 

Keesokan harinya Nabi Musa kembali mendapati lelaki bani Israil yang ditolongnya sedang berkelahi lagi dengan orang dari bangsa Firaun. Lelaki bani Israil itu meminta tolong ke Nabi Musa untuk kedua kalinya.  

Namun orang Qibthi dari golongan bangsa Firaun itu berkata kepada Musa apakah Musa akan membunuh dirinya sebagaimana dilakukan pada orang Qibthi sebelumnya. Nabi Musa pun dituding sebagai orang yang berbuat sewenang-wenang dan tidak menghendaki terciptanya kedamaian.  

 

Setalah itu sebagaimana dijelaskan pada ayat 20 surat Al Qasas, seorang lelaki datang dan menemui Nabi Musa. Dia mengabarkan bahwa para pembesar Mesir tengah berkumpul berencana membunuh Nabi Musa. Dia pun menasihati Musa agar bergegas meninggalkan kota.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement