REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Umat terdahulu menerima perintah dan larangan yang begitu berat dari Allah SWT. Agar tak menerima perintah dan larangan yang berat tersebut umatnya nabi Muhammad berdoa dan doa ini diabadikan dalam surah Albaqarah ayat 286.
رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا
"Rabbana wala tahmil 'alaina ishran kama hamaltahu 'alalladzina min qablina."
"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan perintah dan larangan kepada kami seperti yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami."
Pembimbing Ibadah Haji dan Umrah Ustadz Rafiq Jauhary Lc mengatakan, sebagai umat Nabi Muhammad kita mesti bersykur tidak diberikan beban berat, sebagaimana umat-umat terdahulu.
"Alhamdulillah kita diberikan berbagai kemurahan oleh Allah. Mulai dari perkara ibadah hingga adzab bagi pelaku kemaksiatan," ujar alumni Darul Hadits Al-Ghomidy, Awaly, Makkah Al-Mukarromah itu.
Ustadz Rafiq menerangkan, pada zaman Nabi-Nabi terdahulu, pelaku kemaksiatan akan menerima adzab dalam waktu cepat, tepat setelah mereka berbuat kekufuran menyelisihi syariat. Adapun kita ummatnya Nabi Muhammad akan diakhirkan adzabnya di akhirat.
"Artinya selagi masih ada usia maka Insya Allah masih ada kesempatan untuk bertaubat," katanya.
At-Thabari dalam Tafsirnya menyitir perkataan Ibnu Zaid, beliau menafsirkan potongan ayat di atas dengan perkataan "Ya Allah jangan timpakan dosa pada kami yang tidak ada kesempatan untuk bertaubat atau membayar kafarat"
Inilah kata Ustadz Rafiq adab seorang mukmin, mereka berdoa atas sesuatu yang telah diberikan oleh Allah kemurahannya.