Ketika perang berakhir dan perdamaian datang ke wilayah tersebut, Rufaydah memusatkan perhatian pada pekerjaan kemanusiaan. Selain itu juga membantu orang yang membutuhkan, dan merawat orang miskin serta yatim piatu.
Sebuah gedung di perguruan tinggi keperawatan terkenal di Universitas Aga Khan di Pakistan dinamai menurut namanya. Ada juga hadiah tahunan Rufaida al Aslamiyah untuk keperawatan yang dianugerahkan di Universitas Bahrain.
Adapun saat ini sudah hampir satu setengah tahun semenjak pandemi dimulai. Untuk mengatasinya, petugas kesehatan di setiap sudut dunia telah menjadi pejuang garis depan. Di samping itu, ribuan dari mereka tertular virus saat menjalankan tugas, dan banyak yang meninggal karena penyakit tersebut.
Dalam krisis global ini, rumah sakit terus kewalahan dengan beban pasien Covid-19. Dengan banyak negara seperti India dan Brasil saat ini terguncang oleh gelombang ketiga virus, peran rumah sakit kembali menjadi fokus.
Perihal sejarah rumah sakit, orang Yunani dikreditkan sebagai pencetus pengobatan, namun mereka tidak memiliki rumah sakit. Dahulu para dokter merawat pasien di rumah, sebuah praktik yang berlanjut selama ratusan tahun sampai bangunan terpisah untuk orang sakit dan kurang sehat dibangun.
Kata rumah sakit pertama kali diberikan oleh orang Romawi dan berasal dari kata Latin "hospes" untuk tuan rumah atau "hospitium" yang berarti tempat untuk menghibur.