REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umar bin Khattab tengah dalam perjalanan mendengar seorang perempuan tengah memaki-maki. "Celakalah Umar, celakalah Umar,"demikian katanya.
Karena ingin tahu, Umar lalu mendekati perempuan tua itu. Umar pun bertanya,"Mengapa engkau berkata demikian?"
Perempuan itu bertanya,"Ya, Umar telah bertindak zalim karena tidak pernah memperhatikan rakyat yang tua seperti saya ini. Celakalah Umar.'
Umar pun menangis. Bergegaslah sang khalifah kembali ke rumah lalu membaa satu karung makanan yang ia bawa sendiri untuk diberikan kepada perempuan tua itu. Salah seorang prajurit yang mengetahui pemimpinnya itu membawa banyak barang bertanya kepada Umar. "Wahai, Amirul Mukminin, biarkan saya yang membawanya,"
Umar menolak permintaan itu. "Bagaimana mungkin aku akan tenang selama perempuan tua itu selalu berada dalam keadaan lapar. Celakalah Umar jika ia tidak mamu membawa makanan ini kepada perempuan itu."
Sesampainya dikediaman perempuan tua itu, Umar lalu memberikan makanan kepada perempuan tua itu. Ia berkata,"Ini makan yang telah diberikan Umar. Maukah engkau memaafkan Umar, "
Dengan heran, perempuan itu berkata, "Siapakah Anda."
Prajurit yang mendampingi Umar mengatakan,"Dialah Amirul Mukminin, Umar bin Khattab."