REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Yunahar Ilyas
Sebagaimana yang rutin dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW setiap musim haji datang, yaitu menyampaikan dakwah Islam kepada para peziarah dan mengajak mereka beriman kepada Allah SWT semata dan mengakui beliau sebagai utusan-Nya. Pada musim haji tahun ke 11 kenabian, Nabi mendatangi kabilah-kabilah yang datang dari berbagai penjuru jazirah Arabia, termasuk di antaranya menemui peziarah yang datang dari Yatsrib.
Ditemani Abu Bakar dan Ali, Nabi melewati perkampungan Zhuhul dan Syaiban putera Tsa’labah, lalu Rasulullah menjelaskan Islam kepada mereka. Abu Bakar pun berdialog dengan orang-orang dari Bani Zhul dan Bani Syaiban.
Tapi mereka belum bersedia menerima Islam. Rasulullah lalu menuju Aqabah di Mina, di sana Nabi menemui sekelompok orang-orang dari Yatsrib sedang mengobrol. Setelah berkenalan diketahui mereka adalah para pemuda kabilah Khazraj.
Jumlahnya ada 6 orang, yaitu As’ad ibn Zurarah, Auf ibn Harits, Rafi’ ibn Malik, Quthbah ibn Amir, Uqbah ibn Amir dan Jabir ibn Abdullah. Nabi minta izin kepada para pemuda itu untuk menjelaskan Islam.
Mereka mengizinkan. Penduduk Yatsrib sudah sering mendengar dari oang-orang Yahudi di Yastrib tentang kedatangan Nabi yang terakhir.
Lalu Nabi menjelaskan kepada mereka tentang hakikat ajaran Islam. Mereka berkata satu sama lain, “Kalian tahu tidak, inilah yang dijanjikan orang-orang Yahudi itu kepada kalian. Jangan sampai mereka mendahului kalian mengikuti Nabi ini!” Lalu keenam orang pemuda Khazraj dari Yatsrib itu menyatakan keimanan mereka.