REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah SAW pernah melakukan hal yang menunjukkan bentuk ketawakalannya kepada Allah SWT. Setidaknya ada tiga kejadian yang menggambarkan betapa Rasulullah SAW sangat berserah diri kepada Allah SWT dalam kondisi apapun, bahkan dalam perang.
Pertama, sebagaimana hadits riwayat Bukhari dari jalur Jabir. Suatu kali Jabir ikut berperang (Perang Dzatur Riqa') bersama Nabi Muhammad SAW di daerah dekat Najad. Dalam perjalanan pulang dari perang tersebut, Nabi SAW dan para sahabat tidur di siang hari di suatu lembah yang banyak pohon berduri.
Rasulullah SAW pun turun dan berteduh di bawah pohon bersama para sahabat. Rasulullah berteduh di bawah pohon samurah kemudian menggantungkan pedangnya di situ. Para sahabat pun tidur. Kemudian, tiba-tiba Rasulullah SAW memanggil-manggil para sahabat, dan di sisinya ada seorang Arab Badui.
Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Orang (Arab Badui) ini telah mengacungkan pedangku ke arahku saat aku sedang tertidur tadi, lantas aku bangun dan pedang itu terhunus di tangannya. Orang Arab Badui itu berkata, "Siapa yang bisa menghalangi engkau dari perbuatanku ini?"
Nabi SAW menjawab, "Allah", sampai tiga kali. Namun, Rasulullah SAW tidak menghukum orang yang ingin membunuhnya itu dan beliau kembali duduk.
Contoh kedua, yakni ketika Nabi Muhammad SAW berhijrah dari Makkah ke Madinah. Saat itu orang-orang musyrik juga pergi mengikuti jejak Nabi SAW, mencari sampai ke pegunungan untuk membunuhnya. Kemudian, sampailah orang-orang musyrik itu di Gua Tsur, tempat Nabi SAW dan Abu Bakar bersembunyi.
Dalam hadits riwayat Bukhari dari Anas bin Malik, Abu Bakar berkata kepada Nabi SAW, "Ketika berada di dalam gua, aku melihat kaki orang-orang musyrik berada dekat dengan kepala kami.
Aku pun berkata kepada Rasulullah, 'Wahai Rasulullah, kalau di antara mereka ada yang melihat kakinya, mereka akan melihat kita di bawah kaki mereka'." Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Wahai Abu Bakar, engkau tidak tahu bahwa yang bersama kita berdua, yang ketiga adalah Allah."
Ketiga, sebagaimana hadits Bukhari, yaitu ketika Suraqah bin Malik berusaha menangkap Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah. Saat itu banyak orang yang berusaha menangkap Nabi SAW dan tidak ada yang berhasil kecuali Suraqah bin Malik dengan kudanya.
Abu Bakar berkata kepada Nabi SAW, "Orang ini berhasil menemukan kita, Rasulullah!" Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita." Hingga akhirnya, Suraqah menyadari kenabian Nabi Muhammad SAW dan masuk Islam.
Sumber: islamweb