REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang bulan Ramadhan, banyak umat Islam yang melakukan ziarah kubur. Berikut ini adalah adab-adab ziarah kubur yang perlu diketahui.
Pertama, luruskan niat dan tujuan ziarah kubur. Tujuan ziarah kubur di antaranya yaitu mengingat kematian.
Dari Abu Hurairah berkata: “Nabi berziarah ke makam ibunya, lalu beliau menangis dan membuat orang-orang di sekitar beliau juga menangis. Lalu beliau bersabda: “Aku meminta izin kepada Tuhanku untuk memohonkan ampunan bagi ibuku, tetapi
Tuhan tidak memberiku izin. Dan aku meminta izin untuk berziarah ke makamnya, lalu aku diberi izin. Lakukanlah ziarah kubur, karena demikian itu dapat mengingatkan pada kematian. (HR. Muslim)
Hadist ini menunjukkan wujud bakti kepada orang tua sekalipun sudah tiada, yakni dengan menziarahi kuburnya. Melalui hadist ini pula difahami oleh para ulama tentang kebolehan menziarahi kubur orang non-muslim.
Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda: “Berziarahlah kalian ke kuburan, karena sesungguhnya hal itu dapat mengingatkan kalian pada kehidupan akhirat.” (HR. Ibnu Majah)
Dari lafadz hadist ini bisa dipahami bahwa ziarah kubur bertujuan untuk mengingatkan kita kepada kehidupan akhirat, yang dengan demikian kita termotivasi untuk mempersiapkan bekal-bekal penting selama di dunia.
Tentunya hal ini diperbolehkan dalam agama, karena dunia ini hanya
sementara dan merupakan tempat mengumpulkan amalan shaleh untuk bekal di akhirat kelak.
Selain itu, ziarah kubur juga bisa dilakukan untuk mendoakan kebaikan. Hal ini sebagaimana disebutkan pula dalam hadist sebelumnya tentang kebolehan mendoakan ahli kubur dengan doa-doa yang baik, bahkan Rasulullah SAW sendiri mengajarkan kepada Aisyah tentang redaksi doanya. Hal ini tentunya bisa menjadi motivasi bagi setiap orang untuk melakukan ziarah kubur.
Kemudian, tujuan ziarah kubur lainnya yaitu banyak hal-hal yang hukumnya sunnah yang Rasulullah SAW ajarkan kepada umatnya, dan ziarah kubur adalah salah satu dari sekian banyak amalan sunnah yang mudah untuk dilakukan bahkan dipercaya mampu memberi keberkahan bagi kedua belah pihak, baik yang berziarah atau kepada mayit
yang diziarahi.
Kedua, mengucapkan salam kepada ahli kubur. Ketiga, tidak memakai alas kaki di sekitar pemakaman.
Keempat, mendoakan ahli kubur. Ada banyak doa-doa yang dapat dibaca selama ziarah. Diantaranya, ayat suci Alquran, shalawat, doa tahlil dan zikir.
Kelima, tidak mengucapkan ucapan buruk. Keenam, boleh menangis tetapi tidak boleh meratapi. Terakhir, tidak boleh duduk di atas kuburan.n Ratna Ajeng Tejomukti
Sumber : Buku A-Z Ziarah Kubur dalam Islam penulis Firman Arifandi, Kitab Doa-Doa Ketika Berziarah penulis Siti Nur Aidah