Kamis 25 Mar 2021 07:46 WIB

Penghianat yang Sadar Usai Bertemu Syekh Abdul Qodir Jailani

Seorang penghianat pingsan setelah bertemu Syekh Abdul Qodir Jailani.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Syekh Abdul Qodir Al Jailani. (ilustrasi)
Foto: google.com
Syekh Abdul Qodir Al Jailani. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Abu Bakar al-Kaimi rah, dalam kitabnya meriwayatkan, bahwa Abu Bakar ad-Daqqaq rah bercerita pada mulanya, dahulu Ia adalah seorang kusir unta dengan rute Jailan-Makkah. Pada suatu ketika, ia mengantarkan seseorang dari Jailan untuk menunaikkan ibadah haji. 

Saat merasa ajalnya sudah dekat, dia (penumpang) itu berkata kepada Abu Bakar ad-Daqqaq, "Ambillah juga ini di dalamnya ada 10 dinar, ambil juga baju ini dan serahkan kepada Syekh Abdul Qodir Al Jailani."

Baca Juga

Penumpang itu meminta agar Abu Bakar ad-Daqqaq menyampaikan kepada Abu Syekh Abdul Qodir untuk medoakannya.

"Katakan kepadanya untuk memohonkan Rahmat kepadaku."

 

Setelah itu dia pun meninggal dunia. Setibanya di Baghdad muncullah niat jahat di dalam hati Abu Bakar ad-Daqqaq untuk menguasai semua harta yang diamanahkan kepadanya. Sebab, selain Allah tidak ada yang mengetahui antara dia dan orang jalan tersebut. 

Selama beberapa saat Abu Bakar hanya berjalan-jalan di kota Baghdad. Hingga pada suatu hari ia bertemu dengan Syekh Abdul Qodir Al-Jailani. Abu Bakar segera mengucapkan salam dan menjabat tangannya.

Syekh Abdul Qodir memegang tangan Abu Bakar dengan keras seraya berkata. "Wahai orang miskin, hanya karena 10 Dinar engkau telah menghianati Allah dan amanah yang diberikan orang asing kepadamu dan merampokku."

Saking terkejutnya, seketika itu juga ia jatuh pingsan. Ketika sadar, Syekh Abdul Qodir sudah berlalu darinya. Pada saat itu ia segera pulang dan mengambil emas serta baju tersebut kemudian pergi menemui Syekh Abdul Qodir.

"Sesungguhnya manusia dalam genggaman Allah. Dia menyingkapkan dan dia yang menutupnya," kata Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny dalam bukunya "198 Kisah Haji Wali-Wali Allah."

Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny  mengatakan bahwa Abu Bakar ad-Daqqa adalah termasuk seorang ulama hadits terkemuka di Baghdad titik dia menulis hadis dan metakhrijnya.  Abu Bakar ad-Dhaqqa wafat pada tahun 489 Hijriyah, jenazahnya dikenang banyak orang dan mereka menghatamkan bacaan Alquran beberapa kali di makamnya.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement