REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah menjadi sifat manusia untuk membuat kesalahan. Adam terbuat dari tanah liat, dan dia ditanamkan dengan nafsu dan keinginan sebagai bagian dari sifatnya.
Allah juga menciptakan setan yang berusaha memanggil anak-anak Adam untuk berbuat dosa dan menyesatkan mereka. Akibatnya, ketika orang memilih menjadi lurus dan bajik, mereka mencapai peringkat tertinggi, di atas para malaikat.
Namun, mereka juga bisa jatuh ke titik terendah dari yang terendah, sebanding dengan iblis. Adalah nikmat Allah atas hamba-Nya bahwa Dia dermawan, Maha Pengampun, Maha Baik, dan menerima taubat kita.
Dia mengampuni dosa-dosa kita apa pun yang Dia inginkan, dan mengampuni semua kesalahan kita jika kita benar-benar bertaubat dan berhenti. Salah satu tindakan pengabdian terbesar yang telah ditentukan Allah bagi kita adalah meminta pengampunan kepada-Nya.
Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk memohon pengampunan-Nya berkali-kali dalam Alquran. "Ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan minta ampun atas dosa-dosa Anda." (Qur'an Surah 47, ayat 19).
Al-Mughirah ibn Shu'bah menceritakan Nabi Muhammad ditanya mengapa dia harus berdiri dalam sholat di malam hari sampai kaki dan pergelangan kakinya membengkak, ketika semua dosanya telah diampuni. Dia membalas: "Jadi, haruskah saya tidak menjadi hamba yang bersyukur? (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Nabi SAW dulu berpuasa selama beberapa hari berturut-turut sehingga orang-orang mengira dia tidak akan pernah membatalkan puasanya. Dia biasa berdoa dari sepertiga sampai lebih dari setengah malam, dan kadang-kadang hampir sepanjang malam.
Seluruh hidupnya adalah tindakan pengabdian yang terpadu dan tanpa henti. Nabi SAW konstan dalam permohonannya.
Terlepas dari semua itu, Allah mengatakan kepadanya: "Ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan minta ampun atas dosa-dosa Mu,"
Berikut beberapa waktu terbaik untuk memohon ampun pada Allah, dilansir About Islam.